Tenaga Kerja Terampil Menjadi Kunci Utama Dalam Menghadapi Masa Depan
Teknologi yang semakin maju dan terus berkembang saat ini semakin memudahkan kehidupan manusia. Kemajuan teknologi akan mengubah pola dan gaya hidup masyarakat, tak terkecuali perubahan dalam sektor industri dan ketenagakerjaan. Terobosan teknologi dapat merevolusi perindustrian secara masif sehingga dibutuhkan kesiapan sumber daya manusia yang lebih kompeten.
Disrupsi teknologi ini seringkali menimbulkan pro kontra. Di satu sisi, otomatisasi industri dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja sehingga meningkatkan output sebuah perindustrian. Sementara di sisi lainnya teknologi dapat membuka banyaknya lapangan pekerjaan baru yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam sebuah seminarnya Greg Pryor, SVP People and Performance Evangelist, Workday menyebutkan bahwa sejak tahun 2010-an, manajemen sumber daya manusia telah berada pada tahap pemberdayaan masyarakat, yang ditandai dengan demokratisasi kerja, teknologi berbasis data, dan opsionalitas dalam hal mengubah ekspektasi tenaga kerja.
Dirinya menambahkan bahwa hal yang paling penting untuk diperhatikan adalah bagaimana tenaga kerja yang lebih trampil, memiliki tingkat keterlibatan yang tinggi kemampuan penguasaan teknologi yang lebih baik menjadi kunci untuk membangun organisasi yang gesit.
Untuk itu Pryor menyarankan organisasi untuk mengadopsi kerangka kerja berikut guna meningkatkan kemampuan organisasi mereka, diantara seperti :
I – Improving atau meningkatkan inklusi dan rasa kebersamaan diantara karyawan
D – Digital atau lebih tepatnya akselerasi digital
E – Enabling atau memperkuat pengalaman bagi karyawan
A – Agile ornaisation atau membangun organisasi yang lebih gesit
S – Skill atau meningkatkan kemampuan dan ketrampilan
Karena keterampilan sekarang menjadi mata uang baru di tempat kerja, organisasi perlu menempatkan fondasi keterampilan yang kuat untuk memenuhi apa yang Pryor sebut sebagai human performance markup language mirip seperti pada istilah HTML dalam pembuatan website.
“Penguasaan ketrampilan adalah bagian sentral human performance markup language dan membantu kami memperkirakan keterampilan yang diperlukan untuk membuat rencana bisnis. Ini memberi tahu kita keterampilan mana yang sedang tren, keterampilan mana yang mengalir masuk dan keluar dari perusahaan kita, dan keterampilan apa yang tersedia dan di mana,”jelasnya lebih jauh.
Selain itu juga membantu dalam pemahaman yang lebih baik mengenai nilai dan dampak dari keterampilan tersebut pada bisnis, bagaimana cara mereka membantu orang maju melalui karir mereka, dan ketika diterapkan dengan data pengalaman manusia, serta menjelaskan keterlibatan dan komitmen dari keterampilan tersebut.
Pryor mengidentifikasi tiga komponen utama dalam penguasaan ketrampilan :
Sensing skill : Ini termasuk kemampuan mengidentifikasi hal secara lebih kritis. Serta melacak kontribusi keterampilan, mengurangi atrofi dan gesekan keterampilan, meningkatkan perencanaan bakat dan mengoptimalkan strategi pembelajaran.
Optimising talent : Ini adalah upaya meningkatkan efektivitas perekrutan, dan kinerja karyawan, menghargai kesetaraan, keahlian dan keterampilan karyawan. Serta menumbuhkan kemampuan untuk berpikir secara lebih kritis.
Accelerating agility : Ini termasuk menjadwalkan dan menselaraskan sumber daya, mempercepat otomatisasi dan augmentasi kerja, serta mengatur penugasan tenaga kerja.
Sumber/foto : hrmasiamedia.com/flexjobs.com
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS